Peroleh Dana Right Issue, Maharaksa Biru Energi Siap Garap PLTSA Jakarta Barat Senilai Rp7 Triliun

News

PT Maharaksa Biru Energi Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri hijau dan energi baru terbarukan (EBT) ini kabarnya akan menggarap proyek infrastruktur hijau pertamanya yakni Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di Jakarta Barat senilai Rp7 triliun

Namun sebelumnya, perseroan akan melakukan pengambilalihan atau akuisisi 99,99% saham PT Indoplas Makmur Lestari (IML) senilai Rp 89 miliar dari dana hasil Penambahan Modal melalui rights issue senilai Rp 430,32 miliar yang berlangsung pada November mendatang.

Pasalnya pasca akuisisi tersebut, Direktur Utama Maharaksa Biru Energi Bobby Gafur Umar menjelaskan bahwa perseroan melalui calon cucu usahanya PT Indoplas Karya Energi (IKE) akan mengelola PLTSA di Jakarta Barat mulai dari pembangunan sampai dengan beroperasi.

Bobby menyebut bahwa pembangunan PLTSA akan bekerja sama dengan PT Wijaya Karya dan Jakarta Propertindo (Jakpro). Adapun kerja sama yang dilakukan tersebut yaitu mengelola 2.000 ton sampah per hari menjadi energi listrik.

Proyek ini akan dibangun selama 36 bulan dengan target groundbreaking awal 2023 dan diharapkan rampung serta beroperasi pada 2025 dengan masa konsesi 30 tahun.

Proyek green energy pertama ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan perseroan ke depan dan menjadi bisnis inti perseroan.

Selain energi hijau, adapun lini bisnis lainnya yang juga akan digarap perseroan ke depannya yakni industri hijau, produksi biokimia dan bioenergi, serta smart city.

Menurutnya pada groundbreaking pertama, afiliasi anak perusahaan yakni PT Telesys Indonesia (TI) akan menjadi kontraktor yang tak hanya mengerjakan konstruksi telekomunikasi, namun juga konstruksi industri hijau, pembangkit listrik maupun manufakturing, serta produk biokimia dan bioenergi.

Selain itu, Telesys Indonesia juga akan mengerjakan konstruksi PLTSA di Jakarta Barat dan menjadi pendapatan utama perseroan pada 2023 mendatang.

Tak hanya itu, TI kabarnya juga akan mendapatkan pengembangan kegiatan usaha trading produk Bio Propylene Glycol dan pengembangan bisnis sehubungan dengan pengerjaan proyek wood pellet di Provinsi Bangka Belitung.

Sebagai informasi, Maharaksa Biru Energi akan melakukan rights issue pada November mendatang. Dalam right issue tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak 4,3 miliar (4.303.200.000) saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Sehingga melalui aksi korporasi ini, perseroan berpotensi mendapatkan dana segar Rp 430,32 miliar.

Back to top button