JL HR Rasuna Said Kembali Rusak, DPRD Minta Perbaikan Jalan Gunakan Bahan Kuat dan Tahan Lama

News

Senin 31 Januari 2022, terpantau tambalan aspal jalan di Jl HR Rasuna Said yang sebelumnya telah diperbaiki oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta kembali mengalami kerusakan. Kerusakan yang berlangsung sejak pekan lalu ini ditandai dengan banyaknya lubang berukuran sedang, adanya kerikil serta pecahan material dari penambalan yang turut berada di sepanjang jalan raya tersebut. Kerusakan tersebut menyebabkan ketidakstabilan kendaraan saat melalui ruas ini sehingga rawan akan kecelakaan.

Lokasi kerusakan jalan ada di Jl HR Rasuna Said, ruas Mampang arah Menteng, tepatnya menjelang Halte TransJakarta Setiabudi Utara, Jakarta Selatan.

Menanggapi permasalahan tersebut,  Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Yuke Yurike menyinggung permasalahan proyek penambalan jalan di Jl HR Rasuna Said terkait anggaran untuk perbaikan di jalan yang sudah dimasukkan ke dalam APBD oleh eksekutif dan legislatif untuk Tahun Anggaran 2022.

Yurike menyebut kendala pengerjaan LRT (proyek Light Rail Transit di sepanjang Jl HR Rasuna Said) diperkirakan menjadi penyebab belum diperbaikinya jalan tersebut secara menyeluruh atau baru hanya tambalan saja.

Berbagai keluhan juga disampaikan oleh beberapa pengendara, ada yang terganggu karena banyaknya kerikil yang membuat jalan menjadi licin dan ada pula salah satu pengendara yang sempat terjatuh di lokasi jalan yang rusak. Mereka berharap jalan segera diperbaiki dengan baik, serta tidak mudah hancur seperti sebelumnya.

Yurike berharap Pemprov DKI Jakarta tidak menganggap remeh permasalahan kerusakan jalan yang terjadi di Jl HR Rasuna Said tersebut lantaran pengaduan yang masuk terkait ini tidaklah sedikit karena cukup mengganggu dan membahayakan bagi pengguna jalan. Dirinya juga berharap Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga segera melakukan antisipasi, dimana salah satunya dengan menggunakan bahan yang lebih kuat agar jalan tidak mudah berlubang dalam waktu dekat.

Selain itu, Dia juga mendesak pihak-pihak yang masih mempunyai kewajiban dalam pembangunan jalan tersebut segera dibenahi secara menyeluruh.

Menurut Kementerian PUPR Menteri Basuki dalam pernyataannya di portal berita okezone melalui postingannya berjudul “8 Fakta Menarik Teknologi TCM, Tambal Jalan Rusak dengan Cepat dan Murah”, kerusakan jalan bisa terjadi karena intensitas hujan yang tinggi. Sebab intensitas hujan yang tinggi dapat meningkatkan potensi jalan berlubang mengingat sifat air sebagai pelarut yang bisa melarutkan material penyusun jalan seperti aspal, kerikil dan agregat sehingga bisa menyebabkan terjadinya kerusakan jalan.

Kendati begitu, seiring berjalannya waktu perkerasan jalan pasti akan mengalami penurunan kemudian berlubang dan rusak. hal tersebut juga bisa diakibatkan oleh beberapa faktor lainnya seperti repetisi beban kendaraan, daya dukung fondasi atau tanah dasar yang lemah, kondisi drainase yang tidak baik, pengaruh air, atau kombinasi faktor- faktor tsb.

Berdasarkan faktor yang disebutkan di atas, tak heran kualitas dan kondisi fisik jalan di Indonesia tak semulus negara lain seperti UEA, Malaysia atau Singapura. hal tersebut dikarenakan tiga faktor diantaranya masih terjadi seperti intensitas hujan yang tinggi mengingat indonesia beriklim tropis, draignase yang tidak baik dan banyaknya kendaraan logistik Over Dimension Over Loading (ODOL) yang melintas.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari halaman web zenius.net, menurut bahan pengikatnya, perkerasan jalan raya pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu perkerasan jalan lentur (flexible pavement), dan juga perkerasan jalan kaku (rigid pavement).

Perkerasan jalan lentur atau flexible pavement merupakan jenis perkerasan yang bahan pengikatnya berupa aspal yang tersusun dari agregat kasar dan agregat halus, serta bahan pengisi yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas dengan perbandingan tertentu.

Sedangkan, perkerasan jalan kaku atau rigid pavement merupakan jenis perkerasan yang bahan pengikatnya adalah semen, dan bahan baku utamanya agregat atau sering disebut juga sebagai jalan beton.

Berdasarkan referensi dari portal berita okezone, Teknologi Tambalan Cepat Mantap (TCM) yang diciptakan Kementerian PUPR melalui Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) digadang gadang bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan kerusakan jalan karena mudah, cepat, kuat dan tahan lama.  

Back to top button