Capai Progres 21 Persen, Bendungan Jragung Ditargetkan Rampung Tahun Depan

News

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih terus melanjutkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan hingga tahun 2024.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pembangunan bendungan bertujuan untuk meningkatkan pasokan air baku dan irigasi lahan pertanian di seluruh Indonesia sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian dan penyediaan air baku dapat terus terjaga.

Salah satu bendungan yang tengah diselesaikan adalah Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Pembangunan Bendungan Jragung dengan nilai investasi mencapai Rp2,3 triliun ini ditargetkan rampung pada tahun 2024 mendatang.

Adapun kontrak pembangunan Bendungan Jragung ini telah ditandatangani pada akhir tahun 2020 lalu dan mulai konstruksi pada pertengahan 2021 setelah proses penyiapan lahan.

Adek melaporkan saat ini progres konstruksi bendungan secara keseluruhan telah mencapai sekitar 21,6 persen dan ditargetkan rampung pada tahun 2024 mendatang.

Pekerjaan Pembangunan Bendungan Jragung secara keseluruhan terdiri dari 3 paket pekerjaan. Adapun rinciannya yakni paket I dan II berupa pekerjaan galian dan timbunan main dam, perlindungan tebing, drilling dan grouting. Sementara paket III meliputi pekerjaan jalan akses, pengelak sungai, bangunan pelimpah (spillway) dan pekerjaan lain-lain seperti bangunan fasilitas umum (fasum) dan relokasi SUTET 500kV.

Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan nilai kontrak sebesar Rp806,3 miliar. Adapun progres fisik hingga 11 Januari 2023 dilaporkan telah mencapai 14,14 persen.

Sementara Paket II dikerjakan oleh Wijaya Karya-PT BRP (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp758 miliar. Adapun progres fisik saat ini dilaporkan telah mencapai 24,97 persen.

Dan terakhir Paket III dikerjakan PT Brantas Abipraya-PT Pelita Nusa Perkasa (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp735,9 miliar. Adapun progres fisik saat ini dilaporkan telah mencapai 25,68 persen.

Dalam pembangunannya, Kepala BBWS Pemali-Juana, Muhammad Adek Rizaldi menyebut saat ini tengah dilakukan percepatan dengan metode konstruksi yang dilaksanakan secara paralel tanpa harus menunggu penyelesaian satu pekerjaan untuk memulai pekerjaan lainnya.

Adapun pembangunan fasum bendungan dan kantor Unit Pengelola Bendungan (UPB) yang ditargetkan akan dimulai pada awal tahun ini.

Adek Rizaldi menjelaskan bahwa Bendungan Jragung memiliki kapasitas daya tampung sebesar 90 juta m3 yang dapat dimanfaatkan untuk menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.528 hektare di Kabupaten Semarang serta menjadi sumber air baku untuk tiga wilayah yang meliputi wilayah Kota Semarang sebesar 500 liter per detik, Kabupaten Grobogan 250 liter per detik dan Kabupaten Demak 250 liter per detik.

Di samping itu, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Bendungan BBWS Pemali-Juana, I Gusti Ngurah Carya Andi Baskara juga menjelaskan bahwa Bendungan Jragung memiliki sejumlah potensi manfaat selain sebagai penyedia air baku dan irigasi.

Manfaat lainnya yang dimiliki bendungan tersebut diantaranya yaitu mampu mengurangi risiko banjir area hilir sebesar 45 persen, berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dengan kapasitas 1.400 KW dan pengembangan destinasi wisata air serta argowisata.

Back to top button