Resmi Groundbreaking, Pembangunan Akses Tol MNP Tahap I dan II Segera Dikerjakan!

News

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) secara resmi telah memulai konstruksi pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP) tahap I dan II.

Dimulainya tahap pembangunan ini ditandai secara simbolis melalui Groundbreaking Pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port (Tahap I dan Tahap II) yang diselenggarakan pada 7 Februari 2022 di lokasi pembangunan jalan tol yang lahannya telah diserahkan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Acara peresmian tersebut dilaksanakan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR M. Zainal Fatah mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan disaksikan oleh Anggota Komisi V DPR RI M. Aras, Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Walikota Makassar Ramdhan Pomanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Deputi I bidang Infrastruktur Kantor Staf Presiden Febry Calvin Tetelepta.

Hadir juga dalam acara tersebut, Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Budi Harimawan S., Sekretaris BPJT Triono Junoasmono, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan, M. Insal U. Maha, Direktur Utama PT Nusantara Infrastruktur M. Ramdani Basti, Direktur Utama PT Wijaya Karya Beton Hadian Pramudita, Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah meminta konstruksi pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port segera dilakukan dan dapat diselesaikan lebih cepat atau sesuai target yang telah ditentukan yakni juni 2023.

Fatah berharap keberadaan Jalan Akses Tol Makassar New Port dapat meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia, di lingkup regional maupun internasional.

Fatah menyebut nantinya Jalan akses tol Makassar New Port ini akan mendukung operasional Pelabuhan Makassar New Port yang diproyeksikan memiliki kapasitas sebanyak 900.000 Teus pada tahun 2023.

Selain itu, kehadiran jalan tol tersebut juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar, serta meningkatkan pemerataan hasil pembangunan yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat Sulawesi Selatan.

Fatah mengingatkan, pembangunan Jalan akses tol Makassar New Port ini selain harus dilakukan dengan cepat, tepat waktu serta tetap menjaga kualitas dan lingkungan. Namun juga harus memenuhi kriteria-kriteria desain yang sudah dipersyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta menerapkan ruang bebas (clear zone) dalam rangka meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna jalan.

Proyek tol ini juga diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat, karena rencananya pelaksanaan proyek ini akan melibatkan sekitar 1.000 tenaga kerja dan menciptakan peluang bagi pelaku ekonomi mikro maupun pelaku usaha bidang konstruksi di Sulawesi Selatan.

Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk. M. Ramdani Basri menyebut pembangunan proyek tol ini merupakan bentuk kelanjutan dari komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dengan menciptakan konektivitas daerah, khususnya di Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Ramdani berharap kehadiran Jalan Akses Tol Makassar New Port ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi logistik dan memperlancar jalur ekspor dan impor serta menjadi salah satu solusi dalam mengurai kemacetan bagi angkutan barang atau logistik dengan akses langsung dari dan menuju ke Makassar New Port.

Ramdani juga menjelaskan, proyek pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port dengan panjang sekitar 3,2 kilometer (km) akan dibangun di atas lahan seluas 2,74 hektare melalui 3 tahap.

Tahap pertama konstruksi akan dilakukan mulai dari arah pelabuhan lama (Jalan Tol Seksi 1) menuju MNP. Sedangkan untuk tahap kedua konstruksi akan dilakukan dari arah Bandara (Jalan Tol Makassar Seksi IV) menuju ke MNP. Pembangunan Tahap pertama dan Tahap kedua ini akan dikerjakan secara bersamaan namun berbeda dengan Tahap ketiga yang akan dikerjakan pada tahap berikutnya.

Diketahui, Jalan Akses Tol MNP merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan pemerintah pusat yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Usaha Jalan Tol.  Sedangkan untuk pembebasan lahan proyek ini akan dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Pelaksanaan proyek ini direncanakan akan dilakukan selama 14 Bulan dengan melibatkan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang. Proyek ini juga akan melibatkan pelaku konstruksi yang terpercaya dan berpengalaman dibidangnya, yakni diantaranya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor pelaksana, Joint Operation PT. Indo Koei–Nippon Koei–PT Cipta Strada sebagai konsultan supervisi, PT Virama Karya sebagai konsultan pengendali mutu independen, PT Cipta Graha Abadi sebagai Konsultan Perencana, dan Nippon Koei sebagai Konsultan Checker desain dengan biaya investasi mencapai Rp705 miliar.

Sementara untuk pembebasan lahannya telah mencapai 60% hingga 4 Januari 2022. Bahkan hingga saat ini PT Pelindo bersama dengan Pemerintah Kota Makassar, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan stakeholder lainnya telah melakukan pembebasan lahan mencapai sekitar 70%.

Pelindo juga berkomitmen untuk menyelesaikan membebaskan lahan tersebut berdasarkan dokumen Penetapan Lokasi (Penlok) dengan tidak merugikan masyarakat. Lahan yang telah selesai dibebaskan, kemudian diserah terimakan dari PT Pelindo kepada Kementerian PUPR untuk selanjutnya diserah terimakan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk dipergunakan dalam pembangunan Akses Jalan Tol MNP.

Pembangunan Jalan Akses Tol MNP ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurai kepadatan lalu lintas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi, sistem angkutan barang/logistik dan meningkatkan ekspor impor di Timur Indonesia.

Back to top button