Tol Padang – Pekanbaru Dipercepat, Hutama Karya Fokus 3 Seksi Prioritas

News

PT Hutama Karya (Persero) masih terus berkomitmen melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) termasuk proyek Tol Ruas Padang – Pekanbaru sepanjang 254,8 Km yang saat ini pengerjaan konstruksi tengah dipercepat guna memperlancar konektivitas antar dua Provinsi yakni Riau dan Sumatra Barat.

Meskipun sempat tersendat, progres konstruksi pembangunan jalan tol yang terdiri dari enam seksi tersebut berjalan cukup baik dan terus mengalami kemajuan, terutama progres pembangunan tiga seksi prioritas dalam pembangunan Jalan Tol Padang – Pekanbaru yang memperlihatkan perkembangan progres konstruksi yang cukup signifikan.

Adapun tiga seksi prioritas yang menjadi fokus perseroan dalam pembangunan Jalan Tol Padang – Pekanbaru saat ini, yakni diantaranya :

Pertama, Seksi 6 Pekanbaru-Bangkinang yang sudah mencapai 83 persen, khusus Km 9 hingga Km 40 sudah selesai 100 persen dan telah dilakukan Uji Laik Fungsi (ULF) oleh BPJT dan pihak terkait lainnya.

Kemudian, Seksi 5 Bangkinang-Pangkalan dengan progres 60 persen, dan Seksi 1 Padang-Sicincin mencapai 45 persen.

Sedangkan, sisa ruas tol lainnya yakni Seksi 4 Pangkalan-Payakumbuh (58 kilometer), Seksi 3 Payakumbuh-Bukittinggi (34 kilometer), dan Seksi 2 Bukittinggi-Sicincin (38 kilometer) masih dalam tahap perencanaan.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro menjelaskan Hutama Karya saat ini tengah mengerjakan seksi prioritas yang masuk dalam tahap I pembangunan yakni Seksi Pekanbaru – Bangkinang (40 km) dan Seksi Sicincin – Padang (36 km).

Melansir dari industry.co.id, Pembangunan jalan tol ini ditugaskan kepada Hutama Karya selaku Pengembang Proyek dengan berkolaborasi bersama PT HK Infrastruktur (HKI) dan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk (Wika) selaku kontraktor utama untuk seksi prioritas yang masuk dalam tahap I pembangunan. Dimana HKI bertanggung jawab untuk konstruksi di Seksi Pekanbaru – Bangkinang (40 km) dan Seksi Sicincin – Padang (36 km) sedangkan Wika bertanggung jawab di Seksi Bangkinang – Pangkalan (25km). Adapun estimasi nilai investasi pada proyek Tol Pekanbaru – Padang ini adalah Rp 80,41 Triliun dengan pembiayaan yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN), ekuitas lainnya, dan pinjaman.

Koentjoro menjelaskan di samping proses konstruksi, pembebasan lahan berjalan cukup baik utamanya pada ruas tol Pekanbaru – Bangkinang. Kendati demikian, Hutama Karya tidak menampik bahwa kerap dihadapkan oleh kendala di lapangan, terutama masalah pembebasan lahan di wilayah Sumatra Barat tepatnya pada ruas tol Padang – Sicincin yang masih menjadi tantangan tersendiri.

Dengan kendala lahan yang sempat dihadapi, perusahaan hanya dapat mengebut konstruksi tol sesuai dengan lahan yang telah dibebaskan. Namun seiring berjalannya waktu serta dukungan dari berbagai stakeholder setempat, perseroan dapat kembali on track dalam menyelesaikan target pembangunan.

Perseroan mengapresiasi seluruh koordinasi yang baik antar pihak. Sehingga, diharapkan pembangunan Tol Pekanbaru-Padang ini dapat berjalan lancar dan kembali berjalan sesuai target yang telah ditentukan.

Kehadiran Tol Pekanbaru – Padang nantinya akan membawa manfaat positif bagi perekonomian dan pariwisata kedua wilayah setempat. Tol ini pun nantinya akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari Padang ke Pekanbaru dari 9 jam via jalan arteri menjadi kurang lebih 3 jam via jalan tol dengan kecepatan rerata 80 km per jam.

Tak hanya memangkas waktu perjalanan, jalan tol ini akan membuka konektivitas antar-wilayah dalam rangka memperlancar distribusi logistik. Selain itu, tol ini akan menghubungkan dua pelabuhan laut yang berada di Padang dan Dumai, Riau serta akan mengefisienkan mobilitas orang dan barang.

Back to top button