Pemerintah Matangkan Proses Studi Pembangunan Jalur Kereta Pertama IKN

News

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Djarot Tri Wardono menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun studi kelayakan (feasibility study) untuk pembangunan jalur kereta api dari Balikpapan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) yang rencananya akan dikerjakan setelah tahun 2025 mendatang.

Namun, Djarot menjelaskan bahwa belum ada kepastian untuk tahunnya dan belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai pengoperasian kereta api tersebut.

Jalur kereta api ini merupakan rute kereta api pertama IKN yang akan menghubungkan kawasan inti IKN dengan Balikpapan sebagai kota besar terdekat. Djarot menjelaskan bahwa rute tersebut dipilih mengikuti arah pembangunan tol yang dibangun menuju IKN.

Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa pembangunan jalur kereta api pertama IKN ini nantinya akan menjadi langkah awal pemerintah dalam membangun jalur kereta api di pulau Kalimantan.

Pembangunan jalur kereta api dari Balikpapan menuju IKN bertujuan untuk mendukung transportasi dari dan menuju IKN serta memudahkan akses pergerakan masyarakat baik antarkota maupun di dalam kota.

Adapun rencana pembangunan jaringan jalur kereta api ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 64/2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042.

Djarot menyebut bahwa pihaknya saat ini masih mempertimbangkan apakah kereta pertama di IKN ini nantinya akan bersifat perintis atau penugasan PSO. Tapi yang jelas, Djarot menyebut ada peluang besar untuk membiayai layanan angkutan kereta api atau KA perintis mengingat lokasi operasionalnya yang berada di daerah baru atau daerah yang sudah memiliki jalur namun secara komersial belum menguntungkan.

Terkait dengan kebutuhan biaya, besaran investasi yang dibutuhkan untuk membangun jalur kereta api pertama di IKN tersebut belum bisa ditentukan atau masih dalam perhitungan lantaran saat ini pemerintah masih mematangkan proses pra feasibility study dan merancang Detail Engineering Design (DED) sehingga perhitungan biayanya secara mendetail belum bisa dilakukan.

Back to top button