HKI Terapkan Inovasi Teknologi Konstruksi Kebut Proyek Tol Probowangi Paket II Hingga Tembus 81,91%

Proyek pembangunan Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket II semakin menunjukkan kemajuan progres yang signifikan.
PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) selaku kontraktor pelaksana yang terlibat dalam pembangunan jalan tol ini melaporkan progres konstruksi Jalan Tol Probowangi Paket II STA 09+000-20+200 sepanjang 11,20 km telah mencapai angka 81,91% hingga Januari 2025.
Dalam pembangunan jalan tol ini, HKI berkolaborasi bersama dengan PT Acset Indonusa Tbk (Acset), dan PT Nindya Karya (NK) melalui Kerja Sama Operasi (KSO).
Melalui kolaborasi ini, HKI – Acset – Nindya Karya menerapkan metode Deep Cement Mixing (DCM) untuk mempercepat konstruksi di lapangan.
Apa itu Deep Cement Mixing (DCM) ?
Deep Cement Mixing (DCM) merupakan sebuah teknik perbaikan tanah untuk meningkatkan stabilitas dan kekuatan tanah dasar pada proyek konstruksi dengan metode pengeboran tanah dan pengisian semen.
Metode DCM di Proyek Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket II menjadi salah satu yang pertama diimplementasikan dalam pembangunan jalan tol.
Sebab, metode ini biasanya diimplementasikan oleh kontraktor dalam membangun jenis pekerjaan gedung dan bangunan.
Sebelum akhirnya, kini menjadi terobosan dalam pembangunan jalan tol karena dinilai sangat efektif untuk memperbaiki tanah yang tidak stabil, sehingga dapat mendukung struktur jalan tol dengan lebih baik.
Selain metode DCM, HKI dalam pembangunan jalan tol ini juga mengimplementasikan teknologi Building Information Modelling (BIM) yang didukung dengan penggunaan Light Detection and Ranging (LiDAR) untuk menghasilkan pemetaan topografi dan pembuatan model 3D dari lingkungan yang akan dibangun.
Adapun pemanfaatan BIM dalam proyek ini memungkinkan perencanaan konstruksi yang lebih matang dan detail untuk mengurangi potensi rework dan waste sehingga proses konstruksi di lapangan akan menjadi lebih efektif.
Dengan adanya penerapan inovasi tersebut, Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya berharap konstruksi jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II bisa segera diselesaikan dengan kualitas terbaik.
Setelah operasional, Aditya menyampaikan bahwa tol tersebut akan menghubungkan Kraksaan hingga Paiton dan tersambung dengan Tol Gending-Kraksaan sepanjang 12,88 km yang telah beroperasi secara fungsional sejak libur Natal dan Tahun Baru 2024.
Jalan tol ini akan memiliki 1 (satu) interchange, yakni Interchange Paiton STA 19+591 sebagai akses keluar dan masuk tol dari Paiton serta dirancang dengan lajur 2×2 dan kecepatan rencana 100 km/jam.
Dirancang dengan kepecepatan 100 km/jam, Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II ini diharapkan dapat mempercepat distribusi logistik di wilayah Jawa Timur sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitarnya.
Sebagai informasi, HKI merupakan anak usaha PT Hutama Karya (Persero) yang bergerak di bidang jasa konstruksi, khususnya jalan dan jembatan.
Dalam pembangunan jalan tol, HKI saat ini tak hanya fokus mengerjakan Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket II.
Tetapi di samping itu, HKI juga tengah mengerjakan ruas Tol Trans Sumatera (JTTS) yang masih dalam proses konstruksi yakni Tol Lingkar Pekanbaru sepanjang 30,57 km, Betung-Jambi Seksi 1A sepanjang 30,8 km, Betung-Jambi Seksi IB sepanjang 31,6 km, Betung-Jambi Seksi 2A sepanjang 35,92 km, Betung-Jambi Seksi 2B sepanjang 18,40 km, Betung-Jambi Seksi IV sepanjang 18,5 Km, Palembang-Betung Seksi III sepanjang 14,6 km, dan Palembang-Betung Struktur sepanjang 10,12 km.
Kemudian untuk proyek non – JTTS, HKI juga tengah mengerjakan Jalan Tol Jakarta Cikampek Selatan II Paket IIA sepanjang 11,3 km.