Gunakan Teknologi Inti Aspal, Konstruksi Bendungan Tamblang Garapan PTPP di Bali Telah Rampung 100 Persen

HeadlineNewsTechno & Science

BUMN Konstruksi, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Proyek strategis nasional ini berhasil diselesaikan tepat waktu dengan progres realisasi mencapai 100 persen sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Keberhasilan ini menandakan pencapaian penting dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

Pencapaian ini tak lepas dari dukungan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) yang dikenal sebagai kontraktor berkompeten dan berpengalaman dengan rekam jejak yang kuat dalam pembangunan infrastruktur nasional.

Dimana tanpa dukungannya, bendungan yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp820,8 miliar tersebut tidak akan bisa berjalan lancar.

Seperti diketahui, pembangunan Bendungan Tamblang dilaksanakan melalui skema kerja sama operasi (KSO) atau Joint Operation (JO) dengan PTPP sebagai pemimpin konsorsium.

Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo menjelaskan bahwa Bendungan Tamblang dirancang untuk memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat sekitar diantaranya seperti

  • Menyediakan air irigasi untuk area seluas 588 hektare di Desa Bungkulan dan Desa Bulian.
  • Menyediakan air baku sebesar 510 liter per detik yang akan didistribusikan untuk kebutuhan rumah tangga dan industri di Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Sawan.
  • Menghasilkan energi bersih melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) berkapasitas 0,54 megawatt (MW)
  • Berfungsi sebagai pengendali banjir di wilayah sekitarnya mengingat curah hujan yang tinggi di sebagian besar wilayah Bali dapat memicu banjir musiman

Selain memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, pembangunan bendungan ini rupanya memiliki beberapa hal menarik yang menjadi sorotan utama yaitu penggunaan teknologi Asphalt Concrete Core Embankment Dam (ACCED).

Dimana teknologi ini menjadikan Bendungan Tamblang sebagai bendungan inti aspal pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.

Teknologi ini dipilih sebagai solusi atas keterbatasan material lempung yang biasanya digunakan sebagai inti bendungan.

Penggunaan ACCED memungkinkan konstruksi inti kedap yang kuat dan tahan lama, dengan risiko rembesan air yang lebih rendah dibandingkan metode konvensional.

Teknologi ACCED didukung dengan para tenaga ahli dari dalam dan luar negeri serta konsultan internasional yang berpengalaman.

Hal ini untuk memastikan bahwa metode pembangunan yang diterapkan telah memenuhi standar internasional dari sisi teknik dan ketahanan struktural.

Dengan penerapan teknologi tersebut, Proyek ini diharapkan menjadi contoh bagaimana inovasi dan teknologi dapat diintegrasikan dalam pembangunan infrastruktur dasar untuk menghasilkan hasil yang efisien dan berdampak luas bagi masyarakat.

Selain itu, rampungnya pembangunan Bendungan Tamblang juga sekaligus menegaskan komitmen PTPP dalam mendukung ketahanan air serta ketahanan pangan nasional sesuai dengan program Asta Cita serta menunjukkan kemampuan rekayasa dan inovasi Indonesia dalam membangun infrastruktur kelas dunia.

Back to top button