Pembangunan Seksi 1 Tol Kamal – Teluk Naga – Rajeg Capai Progres 90%, Target Rampung 2026
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan Jalan Tol Kamal – Teluk Naga – Rajeg, sebuah infrastruktur strategis yang diharapkan menjadi tulang punggung konektivitas kawasan utara Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Berdasarkan informasi terbaru yang dikutip dari laman Kementerian PU, pembangunan seksi 1 dari ruas tol ini yang membentang dari Junction (JC) Sedyatmo hingga Simpang Susun (SS) Kosambi sepanjang 6,7 kilometer telah mencapai progres 90 persen.
Seksi ini ditargetkan selesai pada tahun 2026 dan akan menjadi akses awal yang membuka jalur konektivitas langsung dari Bandara Internasional Soekarno – Hatta menuju kawasan utara Tangerang.
Tol Kamal – Teluk Naga – Rajeg dirancang membentang sepanjang 38,6 kilometer. Ruas ini akan terhubung dengan Jalan Tol Prof. Sedyatmo yang mengarah ke Bandara Soekarno–Hatta, sekaligus menjadi bagian dari koridor barat yang menghubungkan Jakarta hingga Merak.
Penyelesaian Seksi 1 ini menjadi prioritas untuk membuka konektivitas awal dari Bandara Soekarno–Hatta menuju kawasan utara Tangerang.
Sebab, Kehadirannya disebut dapat memangkas waktu tempuh, terutama bagi sektor logistik, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan menekan biaya transportasi yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pembangunan jalan tol ini memiliki arti penting dalam mempercepat distribusi barang dan jasa. Ia menilai percepatan akses transportasi akan memberikan dampak langsung dalam mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru.
Dalam proses pembangunannya, Proyek Jalan Tol Kamal – Teluk Naga – Rajeg diprakarsai oleh PT Duta Graha Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Proyek ini dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha (unsolicited project), dengan nilai investasi mencapai Rp23,16 triliun.
Jalan tol ini memiliki masa konsesi 40 tahun sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Untuk memastikan kelancaran distribusi lalu lintas, ruas tol ini akan dilengkapi dua junction utama, yakni Junction Sedyatmo yang terkoneksi langsung dengan Tol Prof. Sedyatmo, serta Junction Rajeg yang akan terhubung dengan Tol Semanan–Balaraja.
Selain itu, terdapat juga sebanyak tujuh simpang susun antara lain di Kosambi, Teluk Naga, Tanjung Pasir, Kohod, Surya Bahari, Pakuhaji, dan Mauk ditambah satu on-ramp yang dirancang untuk mendukung arus kendaraan secara lebih efisien.
Setelah ruas tol ini rampung dan beroperasi, Kementerian PU berharap kehadirannya tidak hanya memperlancar arus kendaraan antara Banten dan DKI Jakarta, tetapi juga menghadirkan jalur alternatif menuju Bandara Soekarno–Hatta, mengurangi beban lalu lintas di jalan tol dalam kota, serta memperkuat konektivitas kawasan metropolitan Jabodetabek.













