Telan Rp920 Miliar, Proyek Rel Layang Terpanjang Di Indonesia Resmi Dimulai

News

Kementerian Perhubungan (Menhub) resmi memulai pembangunan rel ganda kereta api Solo-Semarang Fase 1 segmen Solo Balapan – Kalioso. Dimulainya tahap pembangunan ini ditandai secara simbolis melalui Groundbreaking Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo Balapan – Kalioso dan Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Joglo Kota Surakarta.

Rel ganda sepanjang 10 kilometer spoor (Km’sp) ini, sekitar 1,8 Km’sp nya akan dibangun secara layang (elevated).

Proyek tersebut dibangun dengan biaya sekitar Rp 920 miliar yang berasal dari rupiah murni dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Ditargetkan, pembangunannya selesai pada akhir tahun 2023.

Ini merupakan rel layang terpanjang di Indonesia, yang diharapkan dapat mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang Simpang Joglo, Solo.

Sejumlah penataan yang akan dilakukan bersamaan dengan dimulainya proyek ini, yaitu pertama, pembangunan rel ganda kereta api elevated sepanjang 1,8 Km’sp yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub. Desain konstruksi jembatan rel layang mengadopsi kearifan lokal yang ada kota Solo yaitu Batik Sidomukti, Pasar Klewer dan Keraton.

Kedua, pembangunan underpass jalan nasional yang menghubungkan antara Jalan Ki Mangunsarkoro dan Jalan Sumpah Pemuda yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

Ketiga, pembebasan lahan jalan provinsi dan kabupaten/kota oleh Pemprov Jateng dan Pemkot Solo.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, jalur kereta di Simpang Joglo ini memiliki frekuensi pergerakan kereta api yang cukup padat, karena dilintasi oleh tiga jenis keret. Yakni Kereta Jarak Jauh (penumpang dan barang), Kereta Bandara Adi Sumarmo (BIAS), dan Kereta Komuter Solo-Jogja.

Adanya Simpang Joglo membuat headway (waktu kedatangan) kereta api menjadi lebih dari 30 menit. Dengan dibangunannya rel layang diharapkan headway kereta api turun signifikan menjadi kurang dari 15 menit.

“Lalu lintas di Simpang Joglo ini sangat padat dan menjadi titik kemacetan. Dengan adanya penataan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah lalu lintas jalan dan pergerakan kereta api,” ujarnya.

Selain Menhub Budi, agenda ini dihadiri sejumlah pejabat lainnya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, pada Sabtu 8 Januari 2022.

Back to top button