Telan Anggaran Rp2,8 Triliun, Infrastruktur Pendukung KIT Batang Ditargetkan Rampung Tahun Ini

News

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah mempercepat pembangunan infrastruktur sarana pendukung Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, di Jawa Tengah.

Kementerian PUPR menargetkan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan KIT Batang yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) tersebut bisa rampung pada akhir tahun ini atau 2023.

Dukungan infrastruktur yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp2,8 triliun ini bertujuan untuk mempermudah akses kawasan, pengelolaan sumber daya air (SDA), penyediaan hunian pekerja hingga pengolahan sampah.

Dalam proses pembangunannya, PUPR saat ini terus berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan pembangunan infrastruktur tersebut dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri.

Adapun infrastruktur yang dibangun di KIT Batang meliputi konektivitas, sumber daya air, permukiman dan perumahan, dengan rincian sebagai berikut :

1. Konektivitas

Di sektor infrastruktur konektivitas, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – DI Yogyakarta telah menyelesaikan pembangunan jalan kawasan dan akses menuju KIT Batang sepanjang 50,2 km dan 10 jembatan sepanjang 667 meter dengan total anggaran mencapai Rp1,82 triliun.

2. Sumber Daya Air

Di sektor sumber daya air, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana membangun drainase utama (bendung) KIT Batang untuk mengendalikan banjir kawasan seluas 450 hektare dengan biaya mencapai Rp46 miliar.

Selain itu, PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan Penyediaan Air Baku Sumber Sungai Urang (2021-2022) yang terdiri dari dua paket berbentuk embung/reservoir dengan kapasitas tampung sekitar 1 juta m3.

Adapun untuk penyediaan air minum KIT Batang dengan memanfaatkan sumber air dari Bendung Sungai Urang, PUPR membangun Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Ditjen Cipta Karya.

Pembangunan infrastruktur tersebut berupa pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 285 liter/detik, pekerjaan reservoir 4.500 meter kubik, jaringan perpiaan air minum, dan bangunan pendukung.

Proyek yang mulai dikerjakan pada 2021-2023 ini dibangun oleh kontraktor PT Duta Rama-PT Gala Karya (KSO) dengan nilai kontrak sekitar Rp166 miliar. Adapun progres pekerjaan hingga Juni 2023 tercatat telah mencapai 86,7 persen dan ditargetkan selesai tahun ini.

3. Pemukiman

Di sektor pemukiman, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 18.000 meter kubik/hari dengan biaya mencapai Rp341 miliar. IPAL KIT Batang tersebut terintegrasi dengan limbah domestik dari tenant yang telah dilakukan pretreatment dengan teknologi pengolahan Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR).

Selain itu, ada pula Infrastruktur bidang permukiman lainnya untuk mendukung pengembangan KIT Batang adalah Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) berkapasitas 140 ton/hari.

Untuk mendukung kawasan Fase I  seluas 450 hektare, Infrastruktur tersebut telah diselesaikan pembangunan 1 unit hanggar berkapasitas pengolahan 35 ton/hari beserta bangunan pendukung untuk mengolah sampah domestik dari tenant, rumah susun, dan lainnya.

Pembangunan TPST ini sudah selesai, namun belum beroperasi karena belum ada aktivitas tenan di KIT Batang

4. Perumahan

Di sektor perumahan, PUPR juga menyediakan rumah susun (rusun) bagi pekerja dengan jumlah sebanyak 10 tower. Pembangunan rusun dengan biaya sekitar Rp429,2 miliar bertipe barak setinggi 5 lantai ini telah selesai pada tahun 2022.

Kehadiran rusun yang berada dekat dengan lokasi pekerjaan ini diharapkan dapat memberikan nilai efisiensi tinggi bagi para pekerja di KIT Batang.

Back to top button