Proyek Pembangunan Kawasan Industri Pupuk Fafak di Papua Barat Telah Resmi Dimulai

HeadlineNews

Proyek Pembangunan Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat telah dinyatakan resmi dimulai.

Dimulai pembangunan kawasan industri pupuk ini ditandai secara simbolis melalui peletakan batu pertama atau groundbreaking “Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak” yang dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 23 November 2023.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, groundbreaking peletakan batu pertama proyek strategis nasional kawasan industri pupuk Fakfak secara resmi saya nyatakan dimulai,” kata Jokowi dalam acara groundbreaking yang dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Presiden Jokowi menyambut baik atas adanya pembangunan kawasan tersebut mengingat sudah 40 tahun Indonesia hanya memiliki lima industri pupuk yang dimana semuanya berada di wilayah barat. 

Sehingga pembangunan kawasan ini dinilai penting agar kawasan timur Indonesia memiliki industri pupuk sendiri.

Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan alasan pembangunan kawasan industri pupuk tersebut dilakukan di Kabupaten Fakfak.

Alasannya yaitu karena titik lokasi pembangunan berada dekat dengan sumber suplai gas yang diharapkan dapat mendukung rencana besar pembangunan lumbung pangan di Papua ke depannya.

Selain memenuhi kebutuhan pupuk di wilayah Papua serta menyuplai pupuk untuk lumbung pangan, PSN Kawasan Industri Pupuk Fakfak ini juga disebut dapat menopang kebutuhan pupuk di wilayah timur Indonesia seperti Maluku dan Maluku Utara.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mendorong agar pembangunan konstruksi kawasan tersebut segera dilaksanakan dengan target rampung pada tahun 2038 mendatang.

Mengutip laman kompas.com, Proyek industri pupuk dengan investasi kurang lebih Rp 30 triliun tersebut diharapkan dapat memiliki kapasitas produksi hingga 1,15 juta ton pupuk urea dan 825 ribu ton amonia setiap tahunnya.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara groundbreaking tersebut yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, dan Pj. Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere.

Back to top button