Pemerintah Bentuk Badan Otorita Hingga Libatkan ITB dan China Bangun Proyek Tanggul Laut Raksasa

HeadlineNews

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto semakin menunjukkan keseriusannya untuk menggarap pembangunan proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall yang telah lama direncanakan.

Bahkan, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyampaikan Prabowo telah menugaskan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membentuk Badan Otorita khusus.

Badan Otoritas tersebut nantinya akan bertanggung jawab untuk mengelola proyek tersebut, mulai dari segi pelaksanaan, desain hingga pendanaan.

Menurut Diana, pembentukan badan otoritas di bawah koordinasi Kemenko IPK ini sangat penting karena proyek tanggul laut raksasa merupakan proyek besar yang melibatkan banyak kementerian dan pemangku kepentingan.

Selain itu, proyek ini juga termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) baru yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029, yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto pada 10 Februari 2025 sebagaimana informasi yang dikutip dari laman kompas.com.

Tak hanya membentuk badan otorita, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga melibatkan beberapa pihak dalam pembangunan tanggul raksasa yang akan membentang sepanjang ratusan kilometer dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur ini.

Sebab, proyek ini membutuhkan dana investasi yang besar dan melewati beberapa daerah pesisir seperti Tangerang, Banten hingga ke Gresik, Jawa Timur.

Untuk itu, Kementerian PU dikabarkan telah membuka ruang kolaborasi dengan berbagai institusi. Salah satunya yaitu dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk turut terlibat dalam pembuatan desain PSN tanggul laut raksasa atau giant sea wall.

Dan yang menariknya lagi, pemerintah dalam proyek pembangunan tanggul raksasa ini juga membuka peluang kerja sama dengan China.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Langkah kerja sama dengan China ini dilakukan karena China memiliki pengalaman dalam membangun proyek rekayasa skala besar, seperti pengendalian banjir di Shanghai dan Tianjin Coastal Management Initiative.

Selain berpengalaman, Negeri Tirai Bambu ini juga merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia.

Dengan adanya keterlibatan ITB dan kerja sama internasional bersama China, proyek pembangunan tanggul raksasa diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi ketahanan pesisir nasional.

Prabowo menilai pembangunan tanggul laut raksasa tersebut merupakan infrastruktur yang sangat penting untuk dibangun saat ini.

Pasalnya, pembangunan infrastruktur ini bukan hanya sebagai solusi untuk menyelamatkan pesisir utara Jakarta seperti rencana awal saat pertama kali konsep tanggul laut ini pertama kali diinisiasi sejak tahun 1994 oleh Bappenas, tetapi juga dapat melindungi pantai utara Jawa dari ancaman tenggelam karena naiknya permukaan air laut dan penurunan tanah.

Menko Infrastruktur, AHY menyampaikan bahwa pemerintah saat ini terus mematangkan konsep pembangunan Giant Sea Wall untuk mengatasi beragam persoalan jangka panjang, seperti banjir rob dan penurunan muka tanah (land subsidence).

Rencananya Giant Sea Wall akan dibangun di empat titik pulau Jawa yakni Jakarta, Cirebon, Semarang, dan Demak. Dalam proyek ini, pembangunan tanggul laut raksasa di Jakarta telah dimulai lebih dulu.

Adapun salah satu kontraktor yang terlibat dalam pembangunan tanggul laut raksasa di Jakarta yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Dalam proyek tanggul raksasa tersebut, WIKA mendapatkan dukungan dari anak usahanya yakni WIKA Beton dan juga PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

WIKA Beton dan WSBP turut terlibat dalam pembangunan proyek ini dengan memasok material tiang pancang beton.

Sebagai informasi, PT Wijaya Karya (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar dan terpercaya di Indonesia yang didirikan pada tahun 1960 silam.

WIKA telah menjadi pemimpin dalam industri konstruksi nasional dengan jangkauan proyek yang meliputi proyek infrastruktur, gedung, industri, dan energi.

Selama berkiprah di industri konstruksi tanah air, WIKA telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek besar yang membuktikan kualitasnya

Melansir dari laman resmi WIKA, WIKA telah membangun beberapa jembatan terpanjang di Indonesia seperti Jembatan Suramadu dan Jembatan Batam-Bintan dan beberapa proyek tol besar seperti Tol Trans Jawa, Tol Serpong-Balaraja, dan Tol Kanci-Pejagan.

Sementara untuk proyek gedung, WIKA tercatat telah berhasil membangun sejumlah gedung pencakar langit seperti Menara Jamsostek dan Wisma Atlet Kemayoran yang merupakan gedung paling tinggi di Indonesia saat ini.

Adapun proyek di sektor energi yang dimana WIKA tercatat telah menggarap proyek pembangkit listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air Saguling dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Tambak Lorok.

Sebagai perusahaan yang memegang teguh komitmen dalam pembangunan berkelanjutan, WIKA akan terus berinovasi dalam menghadirkan solusi yang ramah lingkungan di setiap proyeknya serta terus berusaha untuk memperkuat kemitraannya dengan masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.

Bermodalkan keunggulan dalam inovasi, kualitas, dan juga pelayanan, WIKA telah berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi baik dalam negeri maupun luar negeri.

Salah satu penghargaan bergengsi yang berhasil diraihnya adalah penghargaan dari Indonesian Business Award 2019 untuk kategori “The Best Infrastructure Development Company”.

Meskipun begitu, WIKA saat ini masih terus mengembangkan potensinya dalam berbagai bidang konstruksi serta berkomitmen untuk menghadirkan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.

Dengan berbekal berbagai pengalaman dan juga keahliannya, WIKA Optimis siap membangun masa depan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Back to top button