Alternatif Penginapan di Labuan Bajo, PUPR Bangun Sarana Hunian Wisata
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun berbagai infrastruktur di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu infrastruktur tersebut adalah sarana hunian pariwisata (Sarhunta) yang bisa menjadi alternatif penginapan bagi para wisatawan yang berkunjung di Labuan Bajo.
Pembangunan infrastruktur ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo untuk mengubah wajah Labuan Bajo menjadi destinasi wisata berskala internasional yang lebih aman, nyaman dan berkualitas.
Sebelumnya tepatnya pada tahun 2020 lalu, PUPR diketahui juga telah menyelesaikan peningkatan kualitas rumah swadaya untuk usaha pondok wisata (homestay) di kawasan Pantai Marina, Labuan Bajo sebanyak 38 unit.
Menurut Presiden Joko Widodo, pembangunan rumah wisata tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas rumah warga sekitar kawasan pariwisata menjadi layak huni. Selain itu, renovasi tersebut juga sekaligus dapat dimanfaatkan untuk usaha pondok wisata dan usaha pariwisata lainnya, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat.
Saat kunjungannya meninjau infrastruktur di Labuan Bajo pada Jumat, 22 Juli 2022 lalu, Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa penataan kampung ini diarahkan untuk hunian bagi wisatawan di Labuan Bajo. Karena itu, pemerintah pusat dengan pemerintah daerah melakukan rehab rumah warga menjadi kios atau home stay untuk para wisatawan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dengan adanya rehabilitasi ini, pariwisata di Labuan Bajo dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Desain renovasi rumah warga menjadi Sarhunta dimodifikasi lebih modern, tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal sebagai upaya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menginap. Pembangunan sarhunta di Labuan Bajo dilaksanakan sepanjang tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp3,8 miliar.
Presiden Jokowi berpesan kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat di Labuan Bajo untuk menjaga kebersihan dan merawat dengan baik infrastruktur yang sudah dibangun.
Presiden juga meminta Bupati Manggarai Barat dan Gubernur NTT untuk mempersiapkan tempat sampah dan pemeliharaan toilet umum.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan renovasi rumah warga untuk hunian pariwisata dilakukan dengan pola pemberdayaan, sehingga masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi juga mendapat manfaat ekonomi dari sektor pariwisata.
Hadir dalam tinjauan Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, dan Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng.