Pembangunan Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia Akan Segera Dimulai

HeadlineNews

Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) akan segera memulai pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia untuk mendukung terwujudnya kemandirian industri nasional.

Pabrik ini akan dibangun oleh PT TCC Indonesia Branch dan PT Enviromate Technology International (ETI) selaku kontraktor pelaksana yang ditunjuk untuk menggarap proyek ini di atas lahan seluas 16 hektar di kawasan PT Kaltim Industrial Estate, Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Adapun untuk progresnya sendiri, Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono menyebut saat ini telah memasuki tahapan penting dalam pembangunan.

Tahapan penting tersebut dimulai dengan penandatanganan kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) oleh konsorsium pemenang tender yakni PT TCC Indonesia Branch dan PT Enviromate Technology International (ETI) pada Rabu, 22 Januari 2025.

Setelah dilakukan penandatanganan kontrak, pembangunan proyek ini akan segera direalisasikan dengan estimasi waktu pengerjaan selama 33 bulan lamanya hingga rampung pada akhir tahun 2027 mendatang.

Setelah rampung, kehadiran pabrik ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor soda ash dari luar negeri.

Seperti diketahui, Indonesia tercatat telah mengimpor 916.828 metrik ton soda ash untuk memenuhi kebutuhan domestik selama tahun 2022 sebagaimana informasi yang dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS).

Jumlah ini diperkirakan masih akan terus meningkat hingga 1,2 juta metrik ton pada tahun 2030.

Oleh karena itu, pembangunan pabrik ini dilakukan karena dianggap dapat menjadi solusi strategis untuk menekan angka impor yang diprediksi akan terus membengkak serta memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

Apalagi dengan produksi pabrik yang diharapkan mencapai 300.000 metrik ton per tahun tersebut, pabrik seluas 16 hektare ini diklaim dapat memenuhi kebutuhan soda ash dalam negeri hingga 30%.

Selain itu, pabrik ini juga diprediksi dapat menyerap sebanyak 800 tenaga kerja pada puncak konstruksi dengan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal sesuai ketentuan yang berlaku. 

Tak hanya menekan angka impor dan membuka lapangan pekerjaan, keberadaan pabrik soda ash ini juga diyakini akan memberikan dampak positif pada ekonomi, lingkungan dan sosial karena senantiasa mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pembangunannya.

Sebagai informasi, Soda ash atau natrium karbonat merupakan garam natrium yang berbentuk bubuk putih dan tidak berbau. Soda ash menjadi bahan baku penting dalam berbagai industri, seperti pembuatan kaca, deterjen, sabun, dan bahan kimia.

Produk soda ash dihasilkan dari amonia dan karbondioksida (CO2) yang merupakan produk utama dan produk sampingan dari unit produksi lain di Pupuk Kaltim.

Dengan demikian, pembangunan ini sejalan dengan upaya Pupuk Kaltim untuk memberikan nilai tambah pada perekonomian nasional, khususnya di sektor hilirisasi yang menjadi fokus pemerintah.

Back to top button