Kemunculan Fenomena Atlantis Hambat Pembebasan Lahan Proyek Tol Semarang-Demak

News

Kemunculan fenomena atlantis atau tanah tenggelam/musnah yang terjadi pada lokasi proyek pembangunan Tol Semarang – Demak di pesisir utara Pulau Jawa, tepatnya pada lahan Seksi 1 Kaligawe-Sayung mengakibatkan pembebasan lahan mengalami kendala lantaran lahan warga yang hilang terendam air laut membuat pemerintah kesulitan untuk mengukur tanah dan menghitung ganti rugi sehingga mempersulit proses pembebasan lahan.

Berbeda dengan Seksi 2, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bidang Hubungan Antar Lembaga, Asep Arofah Permana menyebut pembangunan seksi 2 Tol Semarang – Demak yang saat ini sedang berlangsung tidak menghadapi kendala berarti, namun untuk seksi 1 terdapat kendala lahan.

Menurutnya, kendala lahan tersebut disebabkan karena terdapat satu lokasi yang disebut sebagai ‘tanah musnah’ yakni dulunya daratan sekarang sudah tidak terlihat karena terendam air laut.

“Untuk seksi 1, kami mengalami sedikit kendala karena terdapat satu lokasi yang disebut sebagai ‘tanah musnah’ yakni dulunya daratan sekarang sudah tidak terlihat karena terendam air laut,” kata Asep dalam keterangan resmi di situs web Binamarga.

Pastinya, hal ini juga menjadi kendala dalam penyelesaian pembayaran pengadaan lahan. Untuk itu pihaknya membutuhkan bantuan dalam menentukan proses pembayaran seperti apa yang tepat untuk menyelesaikan masalah pembayaran pengadaan lahan ini mengingat pihaknya sebagai pelaksana juga ingin memastikan tanah itu bisa digunakan tanpa merugikan pihak tertentu.

“Kami mohon bantuannya untuk penyelesaian pembayaran seperti apa. Karena kami sebagai pelaksana pembangunan ingin memastikan bahwa tanah itu memang bisa digunakan tanpa merugikan pihak tertentu,” jelasnya.

Sebagai informasi, Tol Semarang-Demak terbagi menjadi dua seksi. Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km baru dilakukan penandatangan kontrak. Sementara seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 km, sedang dalam tahap kontruksi dengan progress mencapai 70%.

Seksi 2 Kaligawe-Sayung ditargetkan tuntas pada akhir 2022 dan beroperasi pada 2023. Sementara untuk Seksi 1 ditargetkan tuntas pada akhir 2024 dan beroperasi pada awal 2025 mendatang.

Mengutip dari situs simantu.pu.go.id, Proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan bagian dari skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang dengan nilai investasi Rp 15 triliun.

Tol Semarang-Demak merupakan salah satu dari tiga ruas pembangunan jalan tol di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Dua jalan tol lainnya yaitu Yogyakarta-Bawen dan Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo yang total panjangnya 200 km.

Rencananya untuk ke depannya, akan dibangun tiga ruas jalan tol lainnya yakni Pejagan-Cilacap, Cilacap-Yogyakarta, dan Demak-Rembang. Dengan begitu, Tol Semarang-Demak akan menjadi ruas utama sisi Utara, Sehingga nantinya dari Semarang menuju Surabaya tak perlu melalui Solo atau sisi tengah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap jalan tol ini akan mengurangi kemacetan lalu lintas secara signifikan di kawasan Kaligawe dan Bandara Ahmad Yani yang kerap mengalami kemacetan.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Basuki mengatakan keberadaan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul akan memperkuat daya tahan Semarang bagian utara dalam menghadapi banjir rob.

Back to top button