Wijaya Karya (WIKA) Garap 3 Proyek Strategis di Jawa hingga Sumatera
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) kembali menegaskan posisinya sebagai lokomotif pembangunan infrastruktur nasional.
Hingga akhir tahun ini, Wijaya Karya berhasil mengantongi sejumlah proyek baru yang mencakup sektor konektivitas transportasi, pengelolaan sumber daya air, serta penguatan sistem logistik di wilayah Jawa dan Sumatera.
Kepercayaan baru yang diterima WIKA ini mencerminkan posisi strategis WIKA dalam mendukung agenda pembangunan nasional melalui proyek-proyek infrastruktur bernilai strategis.
Di sektor konektivitas transportasi , WIKA dipercaya oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga untuk membangun Fly Over Jalan Sudirman Muara Enim di Sumatera Selatan dengan nilai kontrak mencapai Rp 177,22 miliar.
Proyek tersebut dinilai sangat penting untuk menangani titik krusial perlintasan sebidang jalan nasional yang bersinggungan langsung dengan lintasan kereta api pengangkut batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) serta kereta api penumpang.
Adapun lingkup pekerjaan WIKA dalam proyek ini meliputi pengadaan dan pemasangan baja struktur dan baja bergelombang, pekerjaan pondasi berupa tiang bor beton berdiameter 800 mm, serta pekerjaan timbunan menggunakan material ringan mortar busa dengan kekuatan tekan UCS 800 kPa, yang seluruhnya dirancang sesuai standar teknis infrastruktur nasional.
Kehadiran Fly Over Jalan Sudirman Muara Enim diharapkan dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas, mengurangi potensi kemacetan, serta mendukung kelancaran distribusi logistik energi di wilayah Sumatera Selatan.
Selain di sektor konektivitas, WIKA juga mendapat kepercayaan di sektor pengelolaan sumber daya air untuk menggarap proyek Rehabilitasi Bendung Karet Jatimlerek yang berlokasi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Proyek yang dipercayakan kepada WIKA dibawah kendali Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas ini dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp268,33 miliar dan dikerjakan dengan masa pelaksanaan tahun 2025–2027.
Adapun dalam pembangunannya, Proyek ini disebut akan mengaplikasikan teknologi canggih berupa Pneumatic Spillway Gate with Rubber Bladder yang memungkinkan pengendalian elevasi muka air Sungai Brantas dilakukan secara lebih presisi melalui sistem kantong karet yang diisi udara, guna memastikan suplai air irigasi bagi ribuan hektar lahan pertanian di Jawa Timur tetap terjaga.
Tak hanya di sektor konektivitas dan sumber daya air, WIKA juga mendapatkan kepercayaan di sektor penguatan sistem logistik.
Dimana di sektor ini, WIKA turut terlibat dalam pembangunan Jalan Tol Akses Patimban Paket II Sta. 7+100 – Sta. 14+110 yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat dengan porsi WIKA sebesar 17,5% dari total nilai kontrak proyek senilai Rp244,69 miliar.
Proyek Tol Akses Patimban Paket II diharapkan dapat memperkuat konektivitas menuju Pelabuhan Patimban sebagai salah satu simpul logistik nasional, sekaligus mendukung kelancaran arus barang dan distribusi industri di kawasan Jawa Barat.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW), menyatakan bahwa proyek baru yang berhasil didapatkan ini menjadi bukti kepercayaan pemangku kepentingan terhadap kompetensi teknis WIKA sebagai BUMN konstruksi yang memiliki kompetensi kuat di sektor infrastruktur transportasi dan sumber daya air.
Oleh karena itu, WIKA berkomitmen untuk melaksanakan seluruh proyek secara tepat waktu dan bermutu serta senantiasa mengedepankan keselamatan kerja dan prinsip keberlanjutan lingkungan.
Ke depannya, WIKA optimis dapat terus memperkuat portofolio proyek strategis nasional sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam membangun tulang punggung perekonomian Indonesia melalui infrastruktur yang tangguh dan berdaya saing.















