Pemerintah Resmi Mulai Proyek PSN Pipa Transmisi Gas Dumai–Sei Mangkei, Target Rampung 2027
Pemerintah resmi menandatangani kontrak paket pekerjaan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pipa Transmisi Gas Bumi ruas Dumai – Sei Mangkei (Dusem).
Penandatanganan kontrak ini menjadi tanda dimulainya pembangunan infrastruktur energi strategis sepanjang kurang lebih 541 kilometer yang diproyeksikan menjadi tulang punggung distribusi gas bumi nasional.
Proyek Dusem dirancang untuk memperkuat konektivitas pasokan gas bumi yang menghubungkan sumber energi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dengan kawasan industri strategis di Aceh, Sumatera Utara, hingga Riau.
Kehadiran pipa transmisi ini diharapkan mampu meningkatkan keandalan pasokan energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang dilintasi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Laode Sulaeman, menyampaikan bahwa pelaksanaan pembangunan pipa transmisi gas bumi Dumai–Sei Mangkei ditargetkan rampung pada akhir tahun 2027 mendatang.
Proyek ini dipersiapkan untuk memperluas akses gas bumi bagi sektor industri, komersial, serta masyarakat di sejumlah daerah.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur energi memiliki peran krusial sebagai penggerak utama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui proyek pipa transmisi gas bumi Dusem, pemerintah berupaya menghadirkan akses energi yang lebih merata guna mendukung aktivitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan pipa transmisi gas bumi Dusem yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut terbagi ke dalam dua segmen utama. Segmen pertama membentang dari Stasiun Kompresor Gas (SKG) Belawan hingga Stasiun Labuhan Batu dengan panjang sekitar 279,8 kilometer.
Segmen ini dikerjakan oleh kerja sama operasi (KSO) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk bersama PT Nindya Karya dengan lingkup pekerjaan proyek meliputi pekerjaan Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC) untuk pembangunan pipa transmisi gas sepanjang ±279,8 kilometer yang menghubungkan Stasiun Kompresor Gas (SKG) Belawan hingga Stasiun Labuhan Batu di wilayah Sumatera guna memperkuat keandalan jaringan distribusi gas nasional.
Adapun dalam proyek ini, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk bertanggung jawab untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan dengan nilai kontrak Rp1,87 triliun yang mencakup tahap persiapan, survei dan investigasi teknis, detail engineering design (DED), pengadaan dan konstruksi fasilitas gas, sistem kompresor, jaringan pipa transmisi, fasilitas pig launcher dan pig receiver, sistem gas metering, pengendalian korosi (ICCP), hingga tahapan pre-commissioning, commissioning, dan startup.
Selain segmen pertama, terdapat juga segmen kedua yang membentang dari Stasiun Labuhan Batu hingga fasilitas gas di Duri sepanjang kurang lebih 262 kilometer. Pekerjaan pada segmen ini dilaksanakan oleh KSO PT Remaja Bangun Kencana Kontraktor, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Sumber Bangun Sentosa, dan PT Singgar Mulia.
Secara teknis, pipa transmisi gas bumi Dumai – Sei Mangkei dirancang dengan diameter 20 inci dan kapasitas penyaluran mencapai 109,2 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Infrastruktur ini diharapkan tidak hanya memperkuat sistem distribusi gas bumi antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, tetapi juga menjadi katalis pengembangan kawasan industri di sepanjang jalur pipa, mulai dari Belawan hingga Duri. Dampak lanjutan yang diharapkan adalah terciptanya efek berganda bagi perekonomian lokal.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Agung Kuswardono, melaporkan bahwa penetapan penyedia jasa proyek telah melalui proses seleksi yang ketat untuk memastikan terpenuhinya prinsip tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya.
Seluruh penyedia jasa telah menyatakan kesiapan melaksanakan pekerjaan, termasuk ketersediaan personel inti, peralatan utama, jadwal pengadaan material, serta komitmen terhadap penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Dengan dimulainya proyek ini, pemerintah menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan energi nasional melalui pembangunan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi, berkelanjutan, dan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.















