Pabrik Pupuk Pusri IIIB Ditargetkan Rampung Penuh Tahun 2027

Anak usaha dari PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pusri Palembang semakin menunjukkan keseriusannya dalam menghadirkan pabrik berteknologi mutakhir yang efisien secara energi dan ramah lingkungan.
Hal ini telihat dari proyek pabrik Pusri IIIB yang tengah digarapnya saat ini terpantau sudah memasuki tahap konstruksi Sipil (Piling, Pondasi & Upper Structure) dan Konstruksi Mekanikal (Tanki dan Piping Underground).
Pembangunan pabrik tersebut diketahui telah memasuki bulan ke -17 dengan progres konstruksi masih berjalan sesuai jadwal dan target yang ditetapkan.
Dimulai sejak Desember 2023, Proyek ini ditargetkan selesai dalam kurun waktu 40 bulan, dengan estimasi beroperasi penuh pada tahun 2027 mendatang.
Pembangunan pabrik Pusri IIIB merupakan komitmen PT Pusri Palembang sebagai anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Sekaligus langkah strategis untuk merevitalisasi fasilitas produksi pupuk serta memastikan pasokan pupuk nasional tetap stabil, efisien, dan terjangkau bagi petani.
Pabrik Pusri IIIB dibangun untuk menggantikan Pusri III dan IV yang sudah tidak lagi efisien dalam penggunaan energi.
Oleh karena itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang, Daconi Khotob menyebut pabrik ini akan mengusungkan teknologi low energy dan ramah lingkungan, dengan target kapasitas produksi mencapai 1.350 ton amonia per hari (445.500 ton/tahun) dan 2.750 ton urea per hari (907.500 ton/tahun).
Adapun teknologi yang digunakan pada unit amonia adalah KBR-Purifier Process. Sedangkan teknologi yang digunakan pada unit urea adalah TOYO ACES21. Keduanya merupakan teknologi mutakhir yang efisien dan sesuai standar internasional.
Kemudian dari sisi efisiensi energi, pabrik Pusri IIIB juga dirancang untuk mengurangi konsumsi gas bumi secara signifikan. Rasio penggunaan energi yang dibutuhkan untuk memproduksi urea mencapai 21,97 MMBTu/MT, dan untuk amonia sebesar 32,89 MMBTu/MT atau jauh lebih rendah dibanding pabrik lama.
Pembangunan pabrik ini dikerjakan oleh konsorsium PT ADHI Karya (Persero) Tbk dan Wuhuan Engineering Co., Ltd., sebagai pemenang tender yang terpilih melalui proses tender terbuka, transparan, dan objektif.
Dalam proyek ini, ADHI memegang porsi pengerjaan sebesar 15,09% dan Wuhuan memegang porsi sebesar 84,91%
Pembangunan pabrik ini diharapkan dapat terus berjalan lancar hingga selesai, dan dapat segera menghadirkan pabrik modern yang mampu memperkuat industri pupuk Indonesia ke depan.
Dengan hadirnya Pabrik Pusri III-B ini, Daconi menyebut pihaknya memastikan pasokan pupuk nasional tetap stabil dan harga terjangkau bagi petani.
Sehingga proyek ini bukan hanya soal membangun fasilitas produksi, melainkan juga membangun harapan bagi sektor pertanian nasional.
Dan bahkan menurut Daconi, pabrik baru ini akan menjadi salah satu pilar penting untuk mencapai swasembada pangan.
Pasalnya dengan dukungan teknologi berstandar internasional, produksi pupuk yang efisien, serta kapasitas besar, Pusri IIIB akan mendorong terwujudnya ketahanan pangan yang berkelanjutan dan penguatan sektor pertanian nasional.