Atasi Irigasi di Jateng dan Jatim, PUPR Percepat Pembangunan Bendungan Karangnongko
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air nampaknya saat ini masih terus membangun bendungan guna menambah pasokan air irigasi lahan pertanian di seluruh wilayah penjuru Tanah Air.
Salah satu bendungan diantaranya yang saat ini masuk dalam tahap persiapan konstruksi yaitu Bendungan Karangnongko di perbatasan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan Kab.Blora, Jawa Tengah.
Pembangunan Bendungan Karangnongko tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022 yakni Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Saat ini progres pembangunan bendungan dilaporkan telah memasuki tahap persiapan pengadaan lahan untuk wilayah Blora.
Bendungan Karangnongko dirancang memiliki kapasitas tampung efektif sebesar 59,1 juta m3 dengan area genangan seluas 1.026,55 hektare yang diproyeksikan dapat menyuplai air irigasi di kawasan Solo Valley Werken dengan luas mencapai 62.000 hektare.
Diketahui, Solo Valley Werken merupakan program pembuatan jaringan irigasi dan pembangunan pengendalian banjir sejak zaman Pemerintah Hindia Belanda yang membentang dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, dan Surabaya.
Suplai air irigasi Bendungan Karangnongko nantinya akan didistribusikan melalui Daerah Irigasi (DI) Karangnongko Kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.746 hektare dengan debit 2,85 m3/detik dan DI Karangnongko Kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 hektare dengan debit 7,90 m3/detik.
Selain untuk irigasi lahan pertanian, Bendungan Karangnongko beserta tiga Bendung Gerak di bawahnya, yakni Bendung Gerak Bojonegoro, Bendung Gerak Babat dan Bendung Gerak Sembayat juga nantinya akan beroperasi secara terintegrasi dalam menyediakan air untuk kebutuhan irigasi dan air baku sebesar 1.155 liter/detik pada wilayah Bengawan Solo Hilir yang berada di Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, Blora, Tuban, Lamongan hingga Gresik.
Kepala BBWS Bengawan Solo Maryadi Utama berharap pembangunan bendungan ini dapat berjalan lancar sesuai target sehingga dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Selain itu, Maryadi juga berharap seluruh pihak mendukung percepatan pembangunan Bendungan Karangnongko. Adapun Rapat Koordinasi percepatan pembangunan Bendungan Karangnongko telah dilakukan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo bersama Pemerintah Kabupaten Blora pada akhir April 2023 lalu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut bahwa kehadiran bendungan di seluruh Tanah Air telah meningkatkan indeks pertanaman, sehingga hasil produksi beras secara nasional juga ikut meningkat.
Maka dari itu dengan adanya tambahan suplai air dari bendungan ini, Indonesia diharapkan dapat memenuhi ketahanan air dan pangan nasional.