6 Perusahaan Ikut Garap Proyek Rumah ASN di IKN, Nilainya Capai Rp47 Triliun

News

Otorita Ibu Kota Negara Nusantara menyampaikan bahwa ada sebanyak 6 perusahaan yang tercatat akan ikut turut serta dalam proyek pembangunan hunian atau perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur dengan nilai investasi sebesar Rp47 triliun.

Nantinya hunian tersebut akan diperuntukkan sebagai tempat tinggal bagi 16.990 Aparatur Sipil Negara (ASN) , TNI, dan Polri yang ditugaskan ke IKN pada tahun 2024 mendatang. 

Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe menyebut bahwa pihaknya menargetkan 17.000 unit perumahan akan dibangun secara bertahap dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Bahkan ada pula yang berasal dari investasi melalui skema kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Guna mengejar target tersebut, pemerintah telah menyediakan alokasi anggaran dari APBN sebesar Rp9,4 triliun yang nantinya digunakan untuk membangun sebanyak 2.585 unit hunian pada tahun ini atau 2023.

Dhony mengungkapkan bahwa ada 6 perusahaan yang dilaporkan telah menerima Surat Izin Prakarsa Proyek (SIPP) dari Otorita IKN yaitu PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), Konsorsium Nusantara (RBN CCFG), Korean Land and Housing Corporation (KLHC), PT Perintis Triniti Properti Tbk (Konsorsium Triniti), PT Nindya Karya dan satu perusahaan lainnya yang kabarnya belum dapat diungkap ke publik.

Dalam proyek ini, kelima perusahaan diantaranya tercatat mulai menanamkan modalnya dengan rincian sebagai berikut :

– PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dengan nilai investasi sebesar Rp1,67 triliun untuk membangun 6 menara rumah susun.

– Konsorsium Nusantara (CCFG Corp dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara) dengan nilai investasi sebesar Rp30,8 trilliun untuk membangun 60 menara rusun.

– Korean Land and Development dengan nilai investasi sebesar Rp8,65 triliun untuk membangun 23 unit menara rusun.

– Konsorsium PT Perintis Triniti Properti Tbk. (Triniti) dengan nilai investasi sebesar Rp1,8 triliun untuk mengerjakan 7 tower.

– PT Nindya Karya (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp1,42 triliun untuk membangun 8 tower. 

Adapun satu perusahaan lainnya yang belum dapat diungkap ke publik. Namun Dhony menyebut investor tersebut kemungkinan merupakan konsorsium lokal dan asing. Tapi yang jelas, akumulasi total investasi dari 6 perusahaan tersebut mencapai Rp47 triliun.

Sebagai informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya mengungkapkan bahwa total biaya yang dibutuhkan untuk membangun 16.990 unit rumah ASN mencapai Rp51,4 triliun.

Adapun rinciannya yang dimana pemerintah akan mengucurkan dana dari APBN sebesar Rp9,4 triliun untuk membangun 2.585 unit rumah ASN di tahun 2023. Kemudian dana dari skema KPBU dengan estimasi biaya sebesar Rp35,8 triliun untuk membangun sebanyak 9.295 unit rumah ASN lainnya. Dan terakhir untuk pembangunan 5.110 unit rusun, pemerintah perlu mengajak investasi swasta atau pengembang perumahan dengan estimasi biaya sebesar Rp6,2 triliun.

Back to top button