Wika Gedung Ungkap Progres 2 Proyek Besarnya di IKN
Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) menyampaikan progres perkembangan terkini dari sejumlah proyek infrastruktur yang digarapnya di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Salah satunya adalah proyek pembangunan rumah susun (rusun) aparatur sipil negara (ASN) di IKN yang saat ini dilaporkan baru mencapai 3%.
Direktur Operasi II Wika Gedung, Akhmadi Tricahyono menjelaskan bahwa capaian progres tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR).
Teruntuk pembangunan Rusun ASN, Kementerian PUPR melalui Komite Keandalan Bangunan Gedung (KKBG) sebelumnya juga dikabarkan telah menggelar rapat lanjutan untuk membahas pembangunan 47 tower rusun ASN dan Hankam di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara.
Dari total 47 tower tersebut, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menjelaskan bahwa pihaknya akan mempercepat pembangunan 12 tower rusun ASN yang ditargetkan rampung pada akhir Juli 2024 mendatang.
Selain rusun ASN, Wika Gedung juga mencatat kemajuan progres pembangunan Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang saat ini dilaporkan telah mencapai progres 27% dari target yang ditetapkan hingga akhir tahun ini sebesar 41,5%.
Wika Gedung berkomitmen untuk mempercepat pengerjaan konstruksi dua proyek IKN tersebut untuk memastikan bahwa proses konstruksi dapat berjalan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan.
Adapun total nilai kontrak dari kedua proyek IKN tersebut tercatat mencapai Rp2,2 triliun. Ke depannya, Wika Gedung berharap dapat segera kembali merealisasikan sejumlah kontrak baru di IKN.
Sebagai informasi, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) tercatat telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 3,32 triliun hingga Oktober 2023.
Kendati begitu, Wika Gedung masih belum puas lantaran nilai kontrak baru yang ditargetkan pada tahun ini mencapai sebesar Rp6,69 triliun. Angka tersebut naik sebesar 22% dari realisasi kontrak baru sebelumnya yang sebesar Rp5,47 triliun di sepanjang tahun 2022 lalu.
Perolehan kontrak baru hingga Oktober 2023 tersebut didominasi oleh proyek pemerintah yang berkontribusi sebesar 84,67 persen atau Rp2,79 triliun, swasta sebesar 10,26 persen atau Rp170 miliar dan BUMN sebesar 5,07 persen atau Rp340 miliar.
Adapun rincian kontrak baru tersebut antara lain proyek Hunian ASN IKN, Rancang dan Bangun Modern Office Jakarta, Gedung Perkantoran Papua Barat, Renovasi Fasilitas Kesehatan dan Peribadatan Cianjur, Pembangunan Rumah Dinas & Fasilitas Sosial di Papua Barat, hingga Renovasi Interior Gedung RS Pusat Pertamina.