Waskita Karya Garap Proyek Bendungan Karangnongko Paket 2 Senilai Rp488 Miliar, Target Selesai Tahun 2026

Waskita Karya dipercaya untuk menggarap proyek pembangunan bendungan karangnongko paket 2 senilai Rp488 miliar

News

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapat kepercayaan untuk menggarap Proyek Pembangunan Bendungan Karangnongko Paket 2 dengan nilai sebesar Rp488 miliar. 

Hal ini ditandai dengan adanya penandatanganan kontrak kerja Bendungan Karangnongko yang dilakukan oleh SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Citarum PPK Bendungan I Ery Suryo Kusumo dan Senior Vice President Infrastructure I Division Waskita Mochamad Waskito Adi di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo pada Rabu, 4 Oktober 2023.

Adapun acara pendatanganan kontrak tersebut juga turut disaksikan langsung oleh Kabid PJSA BBWS Bengawan Solo Naryo Widodo, SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Bengawan Solo R Panji Satrio, dan Kabag TU Agung Sugiharto.

Bendungan Karangnongko merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) di bidang sumber daya air yang dibangun di perbatasan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.           

Penetapan Bendungan Karangnongko sebagai PSN ini tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Sesuai rencana, Pembangunan Bendungan Karangnongko akan dilaksanakan di dua lokasi yang berada di Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur dan di Kecamatan Kradenan , Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

Pekerjaan konstruksi paket 2 pada proyek Bendungan Karangnongko ini dikerjakan Waskita Karya melalui joint operation (JO) bersama dengan PT Bangkit Berkah Perkasa dan PT Kelman Infra Pratama.

Proyek bendungan yang dibangun menggunakan dana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini akan dikerjakan selama 218 hari dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2026 mendatang.

Demi memastikan pekerjaan proyek berjalan dengan lancar, Waskita disebut akan berupaya mengerahkan segala kemampuannya dengan memperioritaskan pengembangan digitalisasi.

Salah satunya yaitu menerapkan Building Information Modeling (BIM) dalam setiap pekerjaan proyek Waskita. Dimana penerapan BIM ini dinilai mampu membuat pekerjaan menjadi sangat efisien sehingga pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat, hemat dan berkualitas baik.

Selain menerapkan teknologi BIM,  Waskita juga kemudian berupaya memberdayakan pekerja lokal pada setiap proyek yang digarapnya sebagai bentuk kolaborasi yang baik antara tim proyek dengan masyarakat sekitar.

Dengan pengalaman yang dimilikinya, Waskita Karya berkomitmen untuk memberikan kontribusi maksimal dari sisi kualitas dan implementasi Health, Safety, Environment (HSE) yang tinggi pada proyek ini.

Bahkan tak hanya itu, Waskita juga berkomitmen menjamin kualitas konstruksi proyek Bendungan Karangnongko serta memastikan fungsinya sesuai yakni dapat memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat Indonesia, mulai dari penyedia air baku sebagai air minum, irigasi, pembangkit listrik, pengendali banjir sampai pengembangan sektor pariwisata.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita berharap Bendungan Karangnongko dapat memenuhi pasokan air baku masyarakat sekitar.

Pasalnya, Bendungan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air baku sebesar 1.156 liter per detik, yang diperuntukkan ke empat wilayah di antaranya Kabupaten Bojonegoro, Ngawi, Tuban di Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Blora di Provinsi Jawa Tengah.

Mengutip informasi dari laman resmi Kementerian PUPR, Bendungan Karangnongko secara teknis memiliki kapasitas tampung efektif sebesar 59,1 juta m3 dengan luas genangan 1.026,55 hektare.

Dengan kapasitas tampung yang dimilikinya, Bendungan ini diproyeksikan dapat menyuplai air irigasi di kawasan Solo Valley Werken dengan luas mencapai 62.000 hektare yang membentang dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, dan Surabaya. 

Kemudian bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air kebutuhan irigasi dan air baku sebesar 1.155 liter/detik pada wilayah Bengawan Solo Hilir yang berada di Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, Blora, Tuban, Lamongan hingga Gresik.

Back to top button