Update Terkini !, Progres Konstruksi Tol Palembang – Betung sudah 45% , BUJT Targetkan Selesai 2023
Tol Kayuagung Palembang Betung (Kapal Betung) saat ini telah mencapai progres konstruksi sebesar 45% dan ditargetkan rampung pada tahun 2023 mendatang.
Pembangunan Jalan tol sepanjang 111,7 Km yang dilaksanakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Waskita Sriwijaya Tol dengan total investasi sebesar Rp22,17 triliun ini dibagi menjadi 3 seksi yakni :
Seksi 1 ruas Kayuagung-Palembang (Jakabaring) sepanjang 33,5 km. (Sudah beroperasi)
Seksi 2 ruas Jakabaring-Muslindas sepanjang 33,9 km yang terdiri dari Seksi 2A ruas Jakabaring-Kramasan sepanjang 9 km (Sudah Beroperasi) dan Seksi 2B ruas Kramasan – Musi landas sepanjang 24.5 Km (Proses Konstruksi)
Seksi 3 ruas Musilindas-Betung sepanjang 44,29 kilometer (Proses Konstruksi).
Diketahui saat ini sepanjang 42,5 Km dari ruas tersebut tepatnya pada Seksi 1-2A Segmen Kayu Agung – Palembang (Kramasan) telah beroperasi sejak tahun 2020. Sementara sisanya ruas Tol Palembang-Betung sepanjang 70 Km yang meliputi Seksi 2B ruas Kramasan – Musi Landas dan Seksi 3 Musilindas-Betung masih dalam tahap proses pengerjaan.
Meski proses konstruksi kini tengah berlangsung, pembangunan jalan tol tersebut hingga saat ini kabarnya masih mengalami kendala terkait pembebasan lahan.
Pasalnya, Direktur Teknik dan Operasi PT Waskita Sriwijaya Tol, Sudirman menyebut masih terdapat lahan yang belum bebas, khususnya di daerah dari sta 96 sampai sta 111 (menuju Betung) dengan panjang 15 Km yang saat ini masih dalam proses administrasi dan teknis.
Kendala pembebasan lahan tersebut dinilai menjadi hambatan mengingat waktu konstruksi dimulai menunggu penyelesaian pembebasan lahan.
Namun ditengah kendala pembebasan lahan saat ini, Sudirman mengaku pihaknya tetap optimis dapat mengatasinya dengan waktu yang tersisa sampai dengan target penyelesaian pada 2023 mendatang.
Selain membangun jalan tol, BUJT Tol Kapalbetung tersebut sebelumnya juga berkomitmen membangun 2 jembatan panjang seperti Jembatan Musi sepanjang 1,7 km dan Jembatan Kramasan sepanjang 1 km.
Pasalnya, pembangunan ruas tol ini menghadapi tantangan yang dimana sebagian konstruksinya berada di atas tanah rawa yang mengandung mineral lempung dan kadar air yang tinggi, sehingga dalam pengerjaannya membutuhkan metode khusus dan Jembatan panjang.
Hingga saat ini, Sudirman menyebut pihaknya masih mengerjakan Konstruksi Jembatan Musi, Jembatan Kramasan, struktur operpass, pileslab dan jalan atgrade.
Sudirman melaporkan progres pembangunan Jembatan Musi telah mencapai 65 persen yang dimana saat ini pengerjaan tengah dilakukan pada pondasi bentang tengah. Sedangkan untuk Jembatan Kramasan, progress konstruksi telah mencapai lebih dari 92 persen.
Terkait dengan sumber pendanaan, Proyek pembangunan Tol Kapalbetung ini sebelumnya telah memperoleh dukungan pembiayaan berupa fasilitas pinjaman investasi dengan tenor 15 tahun dan grace period selama 6 bulan yang didapatkan melalui penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman investasi senilai Rp 2,9 triliun dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Nantinya, kehadiran jalan tol ini akan semakin melengkapi struktur jaringan koridor utara Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.069 km yang akan menghubungkan Pulau Sumatera dari Lampung hingga Aceh.