Jelang Mudik Lebaran 2022, PUPR Tingkatkan Kemantapan Jalan Nasional di Provinsi Banten

News

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan jalan tol dan jalan nasional di Provinsi Banten dalam kondisi siap untuk dilalui kendaraan guna menyambut arus mudik Lebaran Tahun Ini.

Tercatat hingga 18 April 2022, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut kondisi kemantapan jalan nasional untuk jalan arteri primer sepanjang 112,24 km telah mencapai 92,45% sedangkan kondisi kemantapan jalan nasional untuk jalan kolektor primer sepanjang 451,13 km telah mencapai 92,98%.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan ini bertujuan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, dan juga kenyamanan bagi para pemudik dalam menempuh perjalanan serta menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar.

Diketahui, Jalan Nasional di Provinsi Banten memiliki total panjang 563,37 km yang terdiri dari Jalan Lintas Utara sepanjang 107,95 km dengan kondisi kemantapan 92,43%, Jalan Lintas Tengah sepanjang 166,05 km kemantapan 96,48%, Jalan Lintas Pantai Selatan sepanjang 170,15 km kemantapan 98,28%, Jalan Lintas Penghubung 55,17 km kemantapan 64,75%, dan Jalan Non Lintas sepanjang 64,05 km dengan kemantapan jalan 94,15%.

Selain Jalan Nasional, juga terdapat 200 Jembatan Nasional di Provinsi Banten yang dilakukan pemantapan yang terdiri dari 44 jembatan di Jalan Arteri Primer dengan kondisi kemantapan 95,45% dan 156 jembatan di Jalan Kolektor Primer dengan kondisi kemantapan 95,51%.

Di samping itu, Kementerian PUPR juga menyiapkan 8 posko mudik dan call center untuk para pemudik yang menggunakan jalan nasional di Provinsi Banten. 8 posko mudik yang dipersiapkan dilengkapi dengan personel, alat berat, dan material.

Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Banten juga menyiapkan mobil toilet yang dilengkapi mobil tangki air dan hidran umum di beberapa posko untuk digunakan para pemudik.

Jalan Nasional di Provinsi Banten diketahui terdapat 6 titik daerah rawan longsor, 5 titik rawan banjir, dan 2 titik perbaikan jembatan yakni Jembatan Cisiih dan Jembatan Ciujung Baru.

Adapun 22 lokasi rawan kemacetan yang perlu diantisipasi seperti di Pasar Ciputat, Pasar Cikupa, Pasar Jayanti, Pasar Anyer, Pasar Baros, dan Pasar Bayah.

Kemudian, exit/entry Tol Bitung, exit/entry Tol Balaraja Barat, Pertigaan Asem, Pertigaan Cilegon, Modern Cikande, Terminal Pakupatan, Simpang Kebon Jahe, Alun-alun Kramat Watu, Pelabuhan Merak, Pertigaan Labuan, Lampu Merah Malang Nengah, Simpang Malimping, dan Terminal Bayah.

Guna meningkatkan kemantapan jalan nasional di Provinsi Banten, Kementerian PUPR telah melakukan penanganan jalan di antaranya, preservasi Jalan Pandeglang – Saketi, rutin transisi ruas Jalan Serang – Cikande, preservasi Jalan Serdang – Bojonegara – Merak, preservasi Jalan Merak – Cilegon – Serang, preservasi Jalan Pandeglang – Rangkasbitung – Cigelung, preservasi Jalan Daan Mogot – Batas Kota Serang – Batas Kota Tangerang, preservasi Jalan Cilegon – Pasaruan – Cibaliung dan Citereup – Tanjung Lesung, preservasi Jalan Sumur – Cibaliung – Muara Binuangeun, preservasi Jalan Muara Binuangeun – Bayah – Cibarenok – Batas Jabar.

Peningkatan kondisi jalan dikhususkan untuk memperlancar konektivitas pada jalur yang merupakan urat nadi transportasi dan logistik.

Back to top button