Tinggi Ideal Plafon Rumah dan Cara Menghitungnya

HeadlineInfographic

Rumah merupakan sebuah bangunan penting yang berfungsi sebagai hunian atau tempat tinggal bagi setiap manusia. Maka dari itu, tak heran jika memiliki rumah yang indah dan nyaman menjadi salah satu impian terbesar bagi banyak orang.

Untuk mendapatkan rumah impian, cara yang bisa dilakukan yaitu

Pertama, membeli rumah yang sudah jadi baik di perumahan mewah maupun permukiman sederhana.

Kedua, membeli lahan atau tanah kosong, lalu membangunnya sedikit demi sedikit hingga menjadi rumah layak huni.

Dari dua cara tersebut, beberapa orang lebih memilih membeli tanah kosong dan membangun rumahnya sendiri. Cara ini dipilih karena bisa membangun rumah sesuai dengan desain atau konsep yang diinginkan.

Sebelum membangun rumah, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan termasuk menentukan seberapa tinggi plafon atau langit-langit rumah.

Mengapa ketinggian plafon rumah itu penting untuk dipertimbangkan ?

Mengutip laman website grahapatria.co.id, langit – langit atau plafon rumah adalah bagian dari sebuah bangunan yang membatasi antara rangka rumah dengan rangka atap (penutup rangka atap agar interior rumah terlihat rapi). Sementara ketinggian plafon adalah jarak antara lantai dan bagian bawah atap rumah.

Menentukan tinggi plafon atau langit-langit rumah cukup penting karena tinggi rendahnya plafon dapat mempengaruhi suasana rumah. Sehingga ketinggian plafon dinilai sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dari penghuni rumah.

Selain mempengaruhi kenyamanan bagi penghuni rumah, tinggi rendahnya plafon juga disebut mampu mempengaruhi estetika ruangan.

Plafon rumah yang rendah bisa membuat ruangan terkesan menjadi tampak terasa sempit dan sesak serta memungkinkan penghuninya kesulitan untuk menempatkan barang – barang furnitur tertentu. Sehingga rumah berplafon rendah akan terbatas dalam memilih furnitur karena perabot yang besar dan tinggi akan sulit untuk ditempatkan.

Sedangkan, Plafon rumah yang tinggi bisa membuat ruangan menjadi tampak terasa sangat lapang bagi penghuninya sehingga terkesan lebih luas dan megah. Meski terlihat lebih luas dan megah, plafon yang terlalu tinggi dinilai tidak bagus bagi estetika hunian lantaran akan membuat ruangan terasa kosong.

Tak hanya mempengaruhi estetika ruangan, pemilihan tinggi rendahnya plafon juga dapat mempengaruhi pencahayaan rumah.

Rumah dengan plafon tinggi biasanya lebih terang karena cahaya matahari dapat lebih mudah masuk dari jendela besar yang dipasang. Sementara rumah dengan plafon rendah biasanya terasa gelap lantaran kurangnya sinar matahari yang masuk.

Direktur Utama PT Sanskara Bumi Perkasa, Harismawan Akbar Dwiatmojo menyebut tinggi ideal plafon rumah minimal 2,4 meter dari lantai.

Di Indonesia sendiri, rata-rata tinggi plafon yaitu 2,8 – 3,2 meter untuk rumah di daerah panas dan 2,4 – 2,5 meter untuk rumah di daerah dingin. Perbedaan tinggi plafon disebabkan karena iklim suatu daerah mampu mempengaruhi suasana dan keadaan rumah.

Misalnya rumah yang berada di daerah beriklim dingin memiliki plafon lebih rendah agar dapat menangkap panas di dalamnya sehingga penghuni merasa nyaman dan tidak kedinginan.

Adapun rumah yang berada di daerah panas, plafon dibuat lebih tinggi agar udara bisa bersirkulasi dengan baik sehingga udara di dalam rumah tidak panas dan gerah.

Menentukan ketinggian plafon tidak boleh asal lantaran sudah ada rumus perhitungannya sendiri. Tetapi ada cara untuk menentukan tinggi ideal langit-langit rumah dengan mengambil tinggi badanmu sebagai patokannya.

Menurut laman Alexander and Pearl, cara untuk menghitung tinggi ideal plafon rumah tersebut yaitu dengan menambahkan ukuran tinggi badanmu dengan 76 centimeter (cm). Maka itulah jarak ideal langit-langit rumahmu dari lantai.

Sebagai contoh, ukuran tinggi badan A yaitu 180 cm. Untuk menentukan jarak ideal antara plafon dengan lantai dari rumah milik A, Ia hanya perlu menambahkan tinggi badannya tersebut dengan 76 cm sehingga tinggi ideal untuk langit-langit rumah A adalah 2,56 meter (m).

Berita Infografis Lainnya

Back to top button