Resmi Groundbreaking, Proyek Gedung Perkantoran “Arumaya Office” Senilai Rp1 Triliun Milik Astra Property Segera Dibangun

Grup Astra Property, PT Samadista Karya secara resmi memulai proyek pembangunan gedung perkantoran The Arumaya Office di kawasan Jakarta Selatan dengan nilai investasi mencapai Rp1 triliun yang ditargetkan rampung pada kuartal II/2026 mendatang.

Hal ini ditandai secara simbolis melalui peletakan batu pertama (groundbreaking) Proyek Pembangunan Arumaya Office yang digelar di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis, 12 Oktober 2023.

Dalam acara groundbreaking tersebut, Presiden Direktur PT Samadista Karya Frans Surjadi menjelaskan bahwa Arumaya Office akan dibangun di komplek terpadu The Arumaya yang memiliki luas lahan mencapai 2,5 hektare.

Komplek hunian di Jalan TB Simatupang ini dipilih menjadi wilayah pembangunan proyek The Arumaya Office karena dinilai masih sangat potensial. Dimana hingga saat ini, rata-rata tingkat okupansi area perkantoran di koridor selatan Jakarta tersebut berada di level 76 persen.

Proyek gedung perkantoran milik Astra Property dengan tinggi mencapai 23 lantai ini dirancang memiliki luas bangunan sekitar 36.000 meter persegi yang didalamnya berisi 4 basement, 4 area retail atau podium, dan 19 lantai area perkantoran.

Adapun 19 area perkantoran tersebut terbagi menjadi dua zona yakni area low zone dan high zone dengan luas area masing-masing sekitar 1.750 meter persegi.

Gedung perkantoran ini akan mengusungkan konsep green building atau bangunan gedung hijau. Hal ini sejalan dengan komitmen induk perseroan yakni Astra Internasional yang tengah mengedepankan poin-pon environmental, social, and governance (ESG).

Dengan konsep yang diusungkan tersebut, Frans menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk membangun ruang terbuka hijau pada proyek The Arumaya Office dengan porsi 25 hingga 40 persen dari total luas area yang ada.

Mengutip kompas.com, Arumaya Office dengan konsep bangunan gedung hijau ini nantinya akan dilengkapi panel surya sebagai salah satu pemasok kebutuhan energi bangunan yang  lebih ramah lingkungan.

Penggunaan teknologi ramah lingkungan ini merupakan upaya untuk mengatasi masalah kelangkaan air mengingat properti milik Astra Group sudah tidak lagi menggunakan air tanah, melainkan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).