PUPR Segera Lelang Ulang Proyek Tol Gilimanuk – Mengwi di Bali
Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali akhirnya mendapatkan kepastian setelah proyek jalan yang menghubungkan Badung, Tabanan, dan Jembrana tersebut mangkrak selama enam bulan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dikabarkan akan melakukan lelang ulang Proyek Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi pada akhir Oktober atau awal November 2023.
Setelah mendapat pemenang hasil tender, Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono menyebut Kementerian PUPR kemudian akan melakukan penandatanganan kontrak pada pertengahan 2024 sehingga diharapkan konstruksi dapat berjalan kembali pada Juli 2024 mendatang.
Adapun untuk pembebasan lahan ditargetkan lebih dahulu berproses pada awal tahun 2024 setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan.
Sebab, Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang diprakarsai oleh pemerintah sehingga dana pembebasan lahan bersumber dari pemerintah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Pengumuman pelelangan ulang proyek yang menghubungkan lebih dari 50 desa di Pulau Dewata tersebut mendapatkan banyak respons positif.
Triono berharap seluruh badan usaha dapat mengikuti proses tender ketika dimulai sehingga pengadaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi diyakini akan kembali berlanjut setelah sekian lama mangkrak tanpa kepastian.
Sebelum mangkrak, Mantan Gubernur Bali Wayan Koster menyebut Pemprov Bali telah memastikan Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi berjalan sesuai tahapan, mulai dari penetapan lokasi, pengukuran lahan untuk trase tol, hingga peletakan batu pertama di lahan Pemprov Bali.
Meski pada akhirnya di tengah perjalanan ada perubahan kontraktor yang bergabung dalam konsorsium sehingga membuat proses pekerjaan tertunda.
Karena itulah, Kementerian PUPR melakukan tender ulang untuk mendapatkan mitra kerja badan usaha yang lebih solid.
Sebagai informasi, Tol Gilimanuk –Mengwi dengan nilai mencapai Rp24,6 triliun ini dirancang memiliki panjang mencapai 96,21 km dengan lebar 40 meter yang nantinya akan melewati tiga kabupaten, yakni Jembrana, Tabanan, dan Badung.
Selain itu, di sepanjang jalan tol tersebut juga akan dibangun empat rest area (tempat istirahat) yakni dua tempat di Jembrana dan dua tempat di Tabanan yang akan dijadikan sebagai area untuk UMKM.