Progress Revitalisasi Taman Ismail Marzuki, Anies Laporkan Sejumlah Bangunan Telah Rampung
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaporkan perkembangan Proyek Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) saat ini untuk progress pembangunan sejumlah bangunan telah mencapai 100 persen.
Informasi tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui unggahan akun resmi instagramnya pada Senin 14 Februari 2022, Dalam unggahan tersebut Anies juga menyampaikan progress pembangunan seluruh fasilitas yang tengah dibangun dalam revitalisasi ini per tanggal 7 Februari 2022, Fasilitas tersebut antara lain
1. Planetarium dan Pusat Latihan Seni dengan progress 70%,
2. Galeri Annex dengan progress mencapai 99%,
3. Graha Bhakti Budaya dengan progress mencapai 77%,
4. Teater Halaman dengan progress mencapai 58%,
5. Gedung Perpustakaan, Galeri dan Wisma Seni dengan progress 100% dan 90% (Interior),
6. Masjid Amir Hamzah telah rampung atau 100%,
7. Gedung Parkir Taman telah rampung atau 100%.
Berdasarkan informasi terakhir Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, progres revitalisasi TIM pada tahap pertama sudah mencapai 98,99 persen. Bangunan yang direvitalisasi pada tahap pertama tersebut merupakan sejumlah bangunan yang saat ini telah mencapai 100 persen yakni meliputi Gedung Parkir, Perpustakaan, Wisma Seni dan Masjid Amir Hamzah.
Meskipun sebagian besar bangunan yang direvitalisasi telah rampung, Namun kunjungan umum belum dibuka. Pandemi COVID-19 membuat kunjungan untuk sementara masih ditiadakan.
“Karena Pandemi, dengan berat hati kunjungan publik sementara ditiadakan. Namun, kami akan umumkan kembali ketika teman-teman sudah bisa mampir lagi kesini,” tulis Anies di akun instagramnya.
Revitalisasi TIM ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi area sebagai taman terbuka sekaligus pusat kesenian, kebudayaan, serta edukasi. Sehingga juga dapat menambah kenyamanan bagi para seniman ataupun para penikmat seni.
“Taman Ismail Marzuki tengah direvitalisasi dan menghadirkan wajah baru untuk bisa mengakomodasi semua ekspresi karya seni dan budaya sebagai barometer, laboratorium, dan etalase,” tulis Anies di akun instagramnya.
Dilansir dari website tempo.co, Revitalisasi TIM yang dikerjakan oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pemilik proyek sudah berjalan sejak 2019 dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022. Dimulainya pengerjaan revitalisasi ini ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) secara simbolis yang dilakukan oleh Gubernur Anies Baswedan pada 3 Juli 2019. Revitalisasi tersebut menelan anggaran sekitar Rp 1,8 triliun.
Revitalisasi TIM terbagi menjadi tiga tahap, revitalisasi tahap pertama mencakup bagian Gedung Parkir, Perpustakaan, Wisma Seni dan Masjid Amir Hamzah. Pengerjaan tahap pertama ini dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.
Kemudian revitalisasi tahap kedua mencakup Planetarium, Graha Bhakti Budaya, Gedung Annex dan Teater Halaman. Pengerjaan tahap kedua ini dikerjakan oleh kontraktor KSO PT PP, Wika dan Jaya Konstruksi (Jakon).
Dan yang terakhir revitalisasi tahap ketiga mencakup bagian pengerjaan interior Gedung Perpustakaan dan Wisma Seni, Gedung Annex, Special Lightning Taman Atap Gedung Parkir, Planetarium dan interior Graha Bhakti Budaya. Pengerjaan tahap ketiga ini dikerjakan oleh kontraktor KSO PT PP dan Jaya Konstruksi (Jakon).
Terkait proyek revitalisasi TIM, Anies telah menyuntik penyertaan modal daerah (PMD) kepada Jakpro senilai Rp270 miliar pada 2020. Untuk tahun anggaran 2021, nilai yang diajukan Jakpro untuk melanjutkan proyek penugasan Anies mencapai Rp3,83 triliun.
Manajer Proyek Kontrol dan Komunikasi Revitalisasi TIM Adriani menjelaskan perbedaan mencolok Taman Ismail Marzuki dibanding sebelum revitalisasi ada pada gedung perpustakaan dan Wisma Seni yang dibangun dari nol. Wisma Seni nantinya bakal berfungsi sebagai co-working space dan perpustakaan bakal difungsikan sebagai pusat arsip sastra H.B Jassin.
Sebelumnya, dilansir dari akun Instagram PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Jakpro, revitalisasi TIM terus dikejar untuk mewujudkan Jakarta sebagai pusat kesenian dan kebudayaan kelas dunia.
“Harapannya, TIM tidak hanya sebagai ruang berekspresi para pelaku seni dan budayawan, melainkan juga bisa menjadi ruang ketiga sekaligus tempat wisata edukasi kebudayaan,” tulis Jakpro.