Progres Sudah Tembus 53%, Jembatan Kaca Sukamahi Ditargetkan Rampung Akhir Tahun 2025
Dalam waktu tiga bulan ke depan, Jawa Barat akan memiliki destinasi wisata baru yang digadang-gadang menjadi salah satu yang termegah di Indonesia.
Infrastruktur ini akan menjadi ikon baru yang akan memperkuat citra Jawa Barat sebagai tujuan wisata spektakuler.
Destinasi yang dimaksud adalah Jembatan Kaca Sukamahi yang dibangun di atas Bendungan Sukamahi, Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman intagram Wijaya Karya, progres pembangunan Jembatan Kaca Sukamahi sudah tembus 53% dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Meski pembangunannya masih dalam pengerjaan alias belum rampung, namun destinasi wisata baru di Jabar tersebut sudah menarik perhatian para netizen di media sosial.
Hal ini tidak lepas dari daya tarik panoramanya yang indah dengan latar pemandangan Gunung Salak dan Gunung Pangrango. Dari atas jembatan, pengunjung seolah melayang di udara dengan hamparan air bendungan membentang di bawah kaki.
Tak hanya jadi spot wisata yang menawan, kehadiran jembatan kaca ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.
Pembangunan Jembatan Kaca Sukamahi merupakan bagian dari pengembangan ekowisata di Bendungan Sukamahi.
Jembatan ini akan membentang sepanjang 275 meter dengan lebar berkisar antara 6 hingga 12 meter di atas permukaan air Bendungan Sukamahi.
Dengan panjang tersebut, Proyek jembatan ini tak hanya dirancang sebagai objek wisata yang menantang. Tetapi juga akan menjadi jembatan gantung kaca terbesar, termegah, dan tertinggi di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal.
Sebagai informasi, Proyek Jembatan Kaca Sukamahi telah dilelang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak Maret 2024 dengan nilai investasi mencapai Rp180 miliar, yang seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Jembatan ini merupakan jembatan kaca kedua di Indonesia yang dibangun oleh Kementerian PUPR setelah Jembatan Kaca Seruni di kawasan strategis pariwisata nasional Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur yang memiliki panjang 120 meter.
Kehadirannya juga akan melengkapi deretan jembatan wisata populer di Jawa Barat, seperti jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi dan jembatan kaca di Ciwidey.
Selain sebagai destinasi wisata, Bendungan Sukamahi sendiri memegang peran vital dalam pengendalian banjir, khususnya untuk wilayah Jakarta.
Bendungan kering pertama di Indonesia bersama Bendungan Ciawi ini dapat difungsikan untuk menampung air hujan guna mencegah banjir, khususnya di Jakarta.
Bendungan yang rencananya memiliki daya tampung air sebesar 1,68 juta meter kubik dengan luas area genangan sebesar 5,23 hektar ini mampu mereduksi banjir sebesar 15,47 meter kubik per detik.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, PT Wijaya Karya selaku kontraktor akan terus melakukan peninjauan untuk memastikan progress pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana.
Keberadaan Jembatan Kaca Sukamahi memperlihatkan bagaimana infrastruktur strategis dapat diintegrasikan dengan pengembangan ekowisata.
Direncanakan selesai pada akhir tahun ini, Jembatan Kaca Sukamahi diprediksi segera menjadi salah satu ikon wisata paling menonjol di Indonesia, sekaligus menandai babak baru pariwisata Jawa Barat dalam skala nasional maupun internasional.














