Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar Senilai Rp 479,7 miliar Telah Rampung

Infographic

Melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum telah merampungkan Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar yang berada di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat.

Dok. Kementerian PU

Jembatan yang dibangun sejak tahun 2021 dengan anggaran APBN senilai Rp 479,7 miliar tersebut berhasil diselesaikan setelah melalui uji laik fungsi guna memastikan kondisi jembatan dalam keadaan baik secara sistem maupun struktur.

Rampungnya jembatan sepanjang 1.262 meter tersebut sudah dinantikan dan mendapatkan respons positif dari masyarakat Kabupaten Sambas.

Sebab, jembatan ini disebut akan mempermudah mobilitas dan konektivitas warga dari Kecamatan Tebas dengan Kecamatan Tekarang atau sebaliknya, termasuk aksesibilitas koridor kawasan perbatasan Indonesia – Malaysia.

Direktur Jenderal Bina Marga Roy Rizali Anwar menekankan pentingnya pembangunan jembatan ini sebagai penghubung suatu wilayah dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat di daerah sekitar.

Karena menurutnya, kehadiran Jembatan Sungai Sambas Besar ini akan meningkatkan konektivitas di Kalimantan Barat dan mempermudah transportasi logistik.

Sebagai informasi, Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) selaku pemenang tender sebagaimana informasi yang dikutip dari laman resmi Nindya Karya.

Jembatan ini memiliki panjang 1.262,3 meter dengan bentang utama sepanjang 150 meter dan lebar mencapai 11 meter untuk dua lajur jalan dua arah serta terdapat trotoar di kedua sisinya dengan lebar masing-masing 1,5 meter.

Selain memiliki trotoar, kedua sisi jembatan tersebut juga dilengkapi dengan jembatan pendekat tipe Gelagar Pracetak tipe I Pile Slab.

Kemudian dari sisi teknik, struktur jembatan tersebut dirancang dengan menggunakan metode konstruksi Telescopic Strutt pada pekerjaan erection.

Metode ini digunakan untuk mengatur geometri jembatan karena memungkinkan shoring dapat memanjang dan memendek dengan bantuan hydraulic jack serta memungkinkan rotasi sesuai sudut yang direncanakan antara baja pelengkung dan crossgirder.

Dengan inovasi tersebut, jembatan ini tengah diajukan untuk pencatatan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai jembatan pelengkung tipe Network Tied Arch terpanjang di Indonesia.

Jembatan yang berada di Desa Makrampai-Desa Tekarang ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi warga Kabupaten Sambas.

Dengan adanya jembatan ini, masyarakat dari berbagai daerah di Kabupaten Sambas tidak perlu lagi menggunakan kapal feri untuk mengangkut kendaraannya saat menyeberangi Sungai Sambas Besar, sehingga perjalanan menjadi lebih efisien dan ekonomis.

Selain membuat perjalanan menjadi lebih efisien dan ekonomis, hadirnya jembatan ini juga diharapkan akan meningkatkan konektivitas antar wilayah serta membuka peluang baru untuk perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Barat.

Berita Infografis Lainnya

Back to top button