Jasa Marga Targetkan Pengerjaan Konstruksi Tol Gedebage – Cilacap Dimulai pada Pertengahan 2023

News

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) menargetkan pengerjaan konstruksi jalan Tol Gedebage-Cilacap dimulai pada pertengahan 2023.

Proses persiapan pembangunan jalan yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini masih terus dikejar, Dimana hingga saat ini diketahui tengah memasuki tahap inventarisasi lahan untuk pembangunan jalan tol Gedebage-Cilacap.

Direktur Utama PT Jasamarga Gedebage Cilacap Johannes Mancelly menyebut progres  inventarisasi lahan ini merupakan tindak lanjut dari terbitnya penetapan lokasi (penlok) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Jo Mancelly menjelaskan penlok yang telah diterbitkan pada Februari 2022 tersebut mencakup wilayah Gedebage sampai Garut utara yang masuk dalam seksi 1 junction Gedebage-Garut Utara.

Seperti diketahui, Jalan tol ini terbagi atas empat seksi yaitu

– Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 km

– Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 km

– Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 km

– Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 km

Hingga saat ini proses identifikasi dan pematokan wilayah yang masuk dalam Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara pada Jalan Tol Gedebage-Cilacap ini telah selesai dilakukan untuk wilayah kota Bandung dan Kabupaten Garut.

Kemudian proses ini pun ditindaklanjuti dengan progres kebutuhan lahan untuk Kota Bandung dan Kabupaten Garut yang saat ini sudah dalam proses inventarisasi. Meskipun demikian, Saat ini Kabupaten Bandung masih dalam proses penerbitan surat keputusan pembentukan tim pengadaan tanah

Jo berharap proses pengadaan lahan untuk Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara berjalan sesuai target. Sehingga diharapkan konstruksi untuk Seksi 1 ini dapat dimulai pada kuartal II 2023.

Jalan Tol Gedebage-Cilacap ini diklaim sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia dengan total panjang mencapai 206,65 Km yang akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 169,09 Km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 37,56 Km.

Rencananya jalan tol ini dibangun dalam dua tahap, yakni tahap pertama pada Seksi 1 dan Seksi 2 yang dimulai dari Junction Gedebage hingga Simpang Susun (SS) Tasikmalaya sepanjang 95,52 km. Kemudian tahap kedua dilakukan pada Seksi 3 dan Seksi 4 yang dimulai dari SS Tasikmalaya hingga SS Cilacap sepanjang 111,13 km.

Dilansir dari laman Kementerian PUPR pada 24 Februari 2022, Tol ini akan memiliki 9 buah simpang susun dan 1 buah junction, yaitu junction Gedebage yang akan terkoneksi dengan jalan tol Padalarang – Cileunyi (Padaleunyi). Jalan tol ini akan memiliki 2×2 lajur dengan lebar lajur 3,6 meter, serta akan dibangun dengan desain struktur at grade sepanjang 175,27 km, struktur elevated sepanjang 22,26 km, dan pile slab sepanjang 9,12 km.

Jalan Tol Gedebage-Cilacap memiliki nilai investasi sebesar Rp56 Triliun dan masa konsesi selama 40 tahun. Proyek ini tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan mendukung program pemerintah dalam pemerataan infrastruktur.

Pembangunan jalan tol ini diharapkan akan meningkatkan konektivitas, kegiatan ekonomi, serta melancarkan distribusi barang dan jasa hingga pengembangan industri dan pariwisata di koridor selatan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Back to top button