Hutama Karya Garap Proyek Bendungan Karangnongko Paket 1 Senilai Rp730 Miliar

Dalam waktu dekat, PT Hutama Karya (Persero) siap menggarap proyek Bendungan Karangnongko Paket 1 yang ditargetkan rampung 2026

News

PT Hutama Karya (Persero) dikabarkan akan segera memulai pembangunan Bendungan Karangnongko Paket 1 yang berlokasi di wilayah perbatasan antara Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.    

Pembangunan bendungan ini segera dimulai dalam waktu dekat setelah sebelumnya dilaksanakan penandatanganan kontrak pekerjaan proyek pada Jumat, 22 September 2023.

Dimana dalam kontrak yang diraihnya ini, Hutama Karya mendapat kepercayaan untuk menggarap proyek pembangunan Bendungan Karangnongko Paket 1 dengan nilai investasi sebesar Rp730 miliar yang ditargetkan rampung pada tahun 2026 mendatang.

Proyek bendungan ini digarap Hutama Karya melalui kerja sama operasi (KSO) bersama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) (KSO Wika-HK-PP).

Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan Hutama Karya dalam proyek ini meliputi pekerjaan galian tanah, struktur beton pelimpah, hidromekanikal serta pembuatan jembatan bailey di atas struktur pelimpah (jembatan sementara yang digunakan untuk akses jalan pekerjaan timbunan main dam).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengungkapkan bahwa Bendungan Karangnongko nantinya akan dimanfaatkan sebagai tempat penampungan air di saat kondisi kemarau dengan mengandalkan panjang sungai Bengawan Solo (long storage).

Selain itu, bendungan ini juga dimanfaatkan untuk menyuplai air daerah irigasi seluas 6.900 hektare (ha), penyedia air baku sekitar 1.15 meter kubik per detik untuk wilayah Kabupaten Bojonegoro, Blora, Tuban dan Ngawi serta berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas 1 megawatt.

Mengutip informasi dari laman Kementerian PUPR, Bendungan Karangnongko secara teknis dirancang memiliki kapasitas tampung efektif sebesar 59,1 juta meter kubik dengan area genangan seluas 1.026,55 hektar.

Dengan kapasitas tampung yang dimilikinya, Bendungan ini diproyeksikan akan memberikan manfaat lainnya seperti suplai air irigasi yang didistribusikan melalui Daerah Irigasi (DI) Karangnongko Kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.746 ha dengan debit 2,85 meter kubik per detik dan DI Karangnongko Kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 ha dengan debit 7,90 meter kubik per detik.

Kemudian menyuplai air di kawasan Solo Valley Werken (jaringan irigasi dan pengendali banjir sejak zaman pemerintah Hindia Belanda yang membentang dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dan Surabaya) seluas 62.000 ha.

Tjahjo menyampaikan bahwa Hutama Karya akan mengedepankan mutu yang baik serta prinsip keamanan dan keselamatan selama proses pengerjaan bendungan berlangsung hingga selesai.

Guna mempercepat proses pengerjaan proyek tersebut, Hutama Karya akan menerapkan penggunaan BIM (building information modeling) dengan pendekatan kolaboratif berbasis model 3D untuk merencanakan, merancang, membangun dan mengelola konstruksi secara lebih efisien.

Tjahjo berharap proses pembangunan bendungan ini dapat berjalan dengan lancar sesuai target dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Back to top button