Dua Proyek Bendungan Garapan Waskita Karya Siap Diresmikan

Dua proyek bendungan garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah dinyatakan rampung dan tak lama lagi akan segera diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Dua proyek bendungan yang akan diresmikan tersebut yaitu Bendungan Rukoh di Provinsi Aceh dan Bendungan Jlantah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Menurut Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita, kedua bendungan ini dapat mendorong target swasembada pangan yang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo.
Pasalnya, kedua bendungan ini dianggap mampu meningkatkan produktivitas pertanian karena akan mengairi lahan irigasi seluas 11.950 hektare (ha) dengan pola tanam padi-padi-palawija serta meningkatkan intensitas tanam 300%.
Kemudian menyuplai air ke lahan persawahan seluas 1.494 ha di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo serta berpotensi meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 172 persen menjadi 272 persen pada lahan seluas 806 ha.
Selain difungsikan untuk keperluan irigasi lahan persawahan, bendungan ini juga berperan dalam mendukung ketahanan air dan energi karena memiliki potensi menjadi sumber pembangkit listrik.
Berikut sekilas informasi seputar Bendungan Rukoh dan Bendungan Jlantah :
Bendungan Rukoh di Aceh
Bendungan Rukoh merupakan bendungan yang dibangun di Kabupaten Pidie, Aceh dengan kapasitas daya tampung sebesar 128 juta meter kubik.
Dengan kapasitas tampungnya tersebut, Bendungan ini disebut mampu menyediakan air baku sebanyak 0,90 meter kubik per detik (m3 per dt) dan berpotensi sebagai sumber pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 140 MegaWatt (MW).
Bendungan Jlantah di Jawa Tengah
Bendungan Jlantah merupakan bendungan yang dibangun di kabupaten karanganyar, Jawa Tengah dengan kapasitas daya tampung sebesar 10,97 juta meter kubik.
Dengan kapasitas tampungnya tersebut, Bendungan ini mampu menyuplai air baku hingga 150 liter per detik serta berpotensi menjadi pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLMTH) sebesar 0,625 Megawatt (MW).
Setelah kedua bendungan ini diresmikan, Waskita berkomitmen akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur guna mendukung berbagai program pemerintah.
Melalui proyek bendungan, Waskita ikut mendorong ketahanan pangan dan hilirisasi yang tengah menjadi fokus pemerintah saat ini.
Proyek-proyek bendungan ini memiliki peranan penting dalam mendukung ketahanan sumber daya air, ketahanan pangan, penyediaan energi, serta pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia.
Seluruh proyek yang dikerjakan Perseroan diharapkan dapat memberikan multiplier effect (efek ganda) terhadap masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga lokal sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo.
Dimana penyerapan tenaga kerja lokal tersebut merupakan kewajiban yang harus dilakukan perusahaan guna memperluas lapangan pekerjaan di Tanah Air.
Sebagai informasi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. saat ini tengah fokus mengerjakan sejumlah proyek strategis di sektor infrastruktur, salah satunya adalah proyek pembangunan bendungan di berbagai wilayah Indonesia.
Sebelumnya di sepanjang tahun 2024, ada empat bendungan garapan Waskita yang telah diresmikan, dimana ini menunjukkan salah satu hasil kerja kerasnya dalam beberapa tahun terakhir.
Empat bendungan tersebut yaitu Bendungan Karian yang diresmikan pada Januari 2024, Bendungan Margatiga dan Leuwikeris yang diresmikan pada Agustus 2024, serta Bendungan Temef yang diresmikan pada Oktober 2024.
Adapun kesuksesannya dalam pembangunan empat bendungan di tahun lalu tersebut tak menghentikan semangatnya untuk terus mendukung pemerintah mendorong pembangunan bendungan di berbagai wilayah Indonesia pada tahun ini.
Hal ini terlihat dari beberapa proyek bendungan yang saat ini tengah dikerjakannya yaitu Bendungan Bener, Bendungan Tiga Dihaji, Bendungan Mbay, Bendungan Jragung, Bendungan Cibeet, serta Bendungan Karangnongko.