Awal Tahun Depan, Ada 5 Bendungan Yang Siap Diresmikan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meresmikan 5 bendungan yang sudah selesai konstruksinya pada awal tahun 2024 mendatang.

HeadlineNews

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dikabarkan akan meresmikan 5 bendungan yang sudah selesai konstruksinya pada awal tahun 2024 mendatang.

Endra S. Atmawidjaja selaku Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR menjelaskan bahwa lima bendungan ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun sebagai bentuk upaya nyata pemerintah dalam meningkatkan kapasitas tampungan air di berbagai wilayah untuk mendukung ketahanan air dan pangan serta sebagai langkah mitigasi dampak perubahan iklim.

Berikut rincian daftar 5 bendungan yang akan diresmikan pada awal tahun 2024 :

1. Bendungan Karian

Bendungan Karian terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 314.7 juta m3 dan luas genangan maksimum sebesar 1,740 hektar yang dapat dimanfaatkan untuk menambah suplesi ke Daerah Irigasi (DI) Ciujung dengan luas 22.000 hektare.

Dengan kapasitas yang dimiliki, Bendungan Karian juga dapat dimanfaatkan untuk menyediakan air baku sebesar 14,6 m3/detik untuk kebutuhan rumah tangga dan industri di 9 kota/kabupaten yang berada di Provinsi Jakarta dan Banten seperti Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon sebesar 1,5 m3/detik.

Kemudian Kecamatan Rangkasbitung dan Maja Kabupaten Lebak sebesar 0,6 m3/detik, Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor sebesar 0,2 m3/detik, Kabupaten Tangerang sebesar 3,6 m3/detik, Kota Tangerang sebesar 2,0 m3/detik, Kota Tangerang Selatan sebesar 1,8 m3/detik, dan Kota Jakarta Barat sebesar 4,2 m3/detik.

Selain untuk irigasi dan penyediaan air baku, Bendungan ini juga berpotensi sebagai tujuan wisata air di Kabupaten Lebak serta pembangkit energi listrik sebesar 1,8 megawatt melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).

Bendungan Karian yang dibangun sejak Oktober 2015 lalu ini dikerjakan oleh kontraktor pelaksana Daelim Industrial Co, LTD – PT. Wijaya Karya (Persero) – PT. Waskita Karya (Persero) Joint Operation dengan anggaran mencapai sebesar Rp 1,3 triliun.

2. Bendungan Cipanas

Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat ini memiliki kapasitas tampung sebesar 250,81 juta m3 dan luas genangan 1.315,95 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk menambah suplai air irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 hektare, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut.

Dengan kapasitas yang dimiliki, Bendungan Cipanas juga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi air baku sebesar 850 liter/detik bagi kawasan industri Rebana dan kawasan permukiman, termasuk Bandara Kertajati.

Selain untuk irigasi dan penyediaan air baku, Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pengendali banjir di wilayah Indramayu dan sekitarnya lantaran mampu mereduksi banjir sebesar 487,75 m3/detik.

Kemudian juga berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik minihidro (PLTMH) sebesar 3.0 megawatt dan tempat pariwisata.

Mengutip informasi terbaru dari laman resmi Kementerian PUPR, Bendungan Cipanas yang dibangun sejak tahun 2017 lalu ini dikerjakan dalam tiga paket konstruksi dengan biaya pembangunan mencapai sebesar Rp2,03 triliun.

Paket 1 dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya – PT. Jaya Konstruksi KSO dengan fokus pekerjaan pada pembangunan tubuh bendungan.

Paket 2 dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya (Persero) dengan fokus pekerjaan pada pembangunan infrastruktur pendukung.

Paket 3 dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya – PT. Jaya Konstruksi KSO dengan fokus pekerjaan pada peninggian tubuh bendungan.

3. Bendungan Sepaku Semoi

Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini memiliki kapasitas tampung sebesar 10,6 juta m3 dan luas genangan 280 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air baku di kawasan IKN dengan kapasitas sebesar 2.000 liter/detik dan di Balikpapan dengan kapasitas sebesar 500 liter/detik.

Selain untuk penyediaan air baku, Bendungan Sepaku Semoi juga dapat dimanfaatkan untuk mereduksi banjir hingga 232 m3/ detik atau sebesar 55% untuk Kawasan IKN dan Kecamatan Sepaku.

Bendungan Sepaku Semoi yang dibangun sejak tahun 2020 lalu ini dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya – PT Sacna – PT BRP (KSO) sebagai kontraktor pelaksana melalui skema kontrak tahun jamak 2020 – 2023 dengan nilai mencapai Rp556 miliar

4. Bendungan Tiu Suntuk

Bendungan Tiu Suntuk terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 55,90 juta m3 dan luas genangan 312,09 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk menyuplai air baku sebesar 68 liter/detik.

Kemudian mampu menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 1.900 Hektare, mereduksi banjir sebesar 390 m3/detik, berpotensi menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,81 MW serta menjadi tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat.

Mengutip laman resmi Kementerian PUPR, Bendungan Tiu Suntuk yang dibangun sejak tahun 2020 ini dikerjakan dalam dua paket konstruksi dengan biaya mencapai sebesar Rp1.277 miliar.

Paket I dikerjakan oleh PT Nindya Karya dan PT Bahagia Bangun Nusa (KSO), Sementara untuk pekerjaan Paket II dikerjakan oleh PT PP – Marfri (KSO).

5. Bendungan Lolak

Bendungan Lolak terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 16,10 juta m3 dan luas genangan 97,46 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 2.214 hektar.

Dengan kapasitas yang dimiliki, Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air baku sebesar 500 liter/detik, berpotensi menjadi sumber pembangkit tenaga listrik sebesar 2,43 MW dan tempat pariwisata serta konservasi air.

Mengutip informasi dari laman resmi Kementerian PUPR, Bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 ini dikerjakan dalam dua paket konstruksi dengan biaya anggaran mencapai sekitar Rp 1,6 triliun.

Paket pertama senilai Rp830 miliar dikerjakan oleh kontraktor PT. Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk. Dan Paket II senilai Rp821 miliar dikerjakan oleh kontraktor PT. PP (Persero) Tbk – PT. Asfhri Putralora (Kerjasama Operasi/KSO).

Back to top button