Progres Jembatan Talunbrak Capai 83 Persen, Siap Dilalui Akhir November 2025
Pembangunan Jembatan Talunbrak yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dengan Kabupaten Gresik kini memasuki tahap krusial.
Hingga pertengahan Agustus 2025, progres pengerjaan telah mencapai 83 persen dan ditargetkan dapat digunakan masyarakat pada akhir November mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, menyampaikan bahwa saat ini pengerjaan tengah difokuskan pada pemasangan kerangka baja.
Ia menegaskan penyelesaian seluruh konstruksi ditargetkan rampung sesuai jadwal pada akhir November 2025.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Henri Surya, menjelaskan bahwa pekerjaan pondasi telah tuntas. Pemasangan kerangka baja kini tengah berlangsung dengan bantuan alat berat crane dan diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua minggu.
Ia menambahkan pondasi jembatan juga dipastikan aman dari aliran Sungai Lamong sehingga struktur diproyeksikan kuat dan berumur panjang.
Jembatan Talunbrak dibangun dengan panjang 60 meter dan lebar 6 meter. Menurut Henri, kekuatan konstruksi disesuaikan dengan standar jalan kabupaten, sehingga kendaraan yang biasa melintas di jalur tersebut nantinya dapat melalui jembatan dengan aman.
Keberadaan jembatan ini dinilai sangat vital, mengingat posisinya menghubungkan Dusun Talun, Desa Talunblandong, Kabupaten Mojokerto dengan Dusun Brak, Desa Talunblandong serta Dusun Karangpilang, Desa Ngampel, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik.
Saat pembangunan berlangsung, warga masih menggunakan jembatan darurat untuk menyeberangi Sungai Lamong, termasuk para petani dan pelajar yang sehari-hari bergantung pada akses tersebut.
Pembangunan jembatan ini dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa atau Gus Barra, pada 16 April 2025. Saat itu, ia menyampaikan harapan agar Jembatan Talunbrak dapat memperlancar mobilitas warga dan membuka akses yang lebih cepat untuk berbagai kebutuhan masyarakat.
Proyek ini dikerjakan oleh CV Sekar Arum sejak 26 Februari 2025 dengan anggaran senilai Rp13,54 miliar. Dana pembangunan tersebut bersumber dari hibah rehabilitasi konstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sebelumnya, Jembatan Talunbrak yang lama telah berdiri sejak 2001. Namun, ukurannya yang kecil membuatnya hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua.
Kemudian kondisinya semakin memburuk ketika banjir besar Sungai Lamong pada tahun 2021 sampai pada akhirnya kejadian ini merusak struktur hingga tak lagi dapat digunakan. Hal ini membuat warga terpaksa menempuh jalur memutar yang jauh untuk beraktivitas sehari-hari.
Kini dengan hadirnya jembatan baru yang lebih kokoh, masyarakat setempat menaruh harapan besar agar akses Mojokerto – Gresik kembali terbuka lebar, sekaligus mengakhiri keterisolasian yang telah mereka alami selama beberapa tahun terakhir.














