Pemerintah Akan Bangun 2 Flyover Baru di Kota Padang, Hutama Karya Diminta Jadi Pemrakarsa

HeadlineNews

Pemerintah pusat berencana akan membangun dua flyover baru di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Rencana terkait pembangunan dua flyover ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade saat meninjau proyek Fly Over Sitinjau Lauik bersama dengan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Triono Junoasmoro dan Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro serta Kadis Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Era Sukma Munaf pada Kamis, 16 Januari 2025.

Andre menjelaskan bahwa pembangunan flyover ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat.

Seperti diketahui, Kota Padang saat ini sudah cukup macet di beberapa titik yang dinilai cukup krusial. Dua titik yang dinilai cukup krusial tersebut adalah Simpang Lubuk Begalung dan Simpang Limau Manis.

Andre yakin pembangunan dua flyover ini akan mengurangi kemacetan yang sering terjadi di lokasi tersebut.

Adapun dua flyover yang akan dibangun yaitu :

  • Flyover Lubukbegalung (Lubeg) yang akan menghubungkan akses dari Lubeg ke kawasan Indarung.
  • Flyover menuju Unand yang akan menghubungkan akses lalu lintas dari kawasan Anduring ke Ketaping.

Dalam pembangunannya, Andre meminta Hutama Karya untuk menjadi pemrakarsa mengingat keterbatasan APBN dan prioritas pemerintah saat ini lebih tertuju pada ketahanan pangan dan energi.

Pembangunan dua flyover ini rencananya akan dibangun dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dimana skema KPBU ini merupakan terobosan untuk membangun flyover dengan keterbatasan APBD Sumbar yang kecil dan APBN yang terbatas.

Adapun rencana tersebut telah dibahas oleh Hutama Karya, Dirjen Bina Marga bersama dengan Kepala Dinas BMCKTR Sumbar.

BMCKTR Sumbar diminta untuk segera membuat Pra Feasibility Study (Pra FS) atau pra studi kelayakan yang nantinya akan diserahkan kepada Hutama Karya dan Kementerian PU untuk dibahas.

Kemudian setelah FS-nya selesai, nanti akan diajukan ke Kementerian Keuangan untuk mendapatkan persetujuan sebelum akhirnya dilakukan lelang.

Andre menjelaskan bahwa proses KPBU membutuhkan banyak persetujuan untuk bisa melakukan pembangunan dan tentunya ini akan memakan waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu, Andre Rosiade belum bisa menargetkan kapan dimulainya pembangunan dua fly over ini.

Meski demikian, pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan dukungan penuh agar proyek ini dapat terlaksana dengan baik terutama dukungan untuk pengadaan tanah.

Kehadiran dua flyover ini nantinya diharapkan dapat membantu kelancaran akses lalu lintas dan mengurai kemacetan di Kota Padang.

Back to top button