PUPR Rampungkan Rehabilitasi Bendung dan Jaringan Irigasi Menganti

HeadlineNews

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dikabarkan telah merampungkan pekerjaan rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi pada daerah irigasi (D.I) Manganti yang mengairi lahan sawah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Hal ini sebagaimana informasi yang dikutip dari laman website Kementerian PUPR pada Kamis, 1 Agustus 2024.

Dimana berdasarkan informasi yang dirilis, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pembangunan bendungan yang masif di Indonesia harus diikuti dengan pengembangan daerah irigasi premium yakni irigasi yang mendapatkan suplai air dari bendungan, dan rehabilitasi daerah irigasi eksisting guna menunjang sektor pertanian.

D.I Manganti memiliki luas areal layanan 26.153 hektare yang terdiri dari 3 jaringan irigasi yakni Jaringan irigasi Sidareja, Cihaur, dan Lakbok Selatan.

Dari 3 jaringan irigasi tersebut, Jaringan Irigasi Sidareja dan Cihaur (intake kiri) seluas 21.518 hektare berfungsi untuk mengairi wilayah Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah. Sedangkan Jaringan Irigasi Lakbok Selatan (intake kanan) seluas 4.616 hektare berfungsi untuk mengairi Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran di Jawa Barat.

Adapun untuk sumber air irigasi D.I Manganti sendiri berasal dari Sungai Citanduy yang dibendung di Manganti yang berlokasi di Kecamatan Kedungreja, Jawa Tengah dan Kecamatan Lakbok, Jawa Barat.

Menurut Direktur Irigasi dan Rawa Ismail Widadi, Rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi ini akan meningkatkan kondisi saluran air di D.I Manganti dan sarana sistem digitalisasi agar menjadi lebih teratur, sehingga irigasi tersier untuk lahan pertanian akan lebih optimal dan kualitas hasil panennya pun akan bertambah.

Kepala Balai BBWS Citanduy Elroy Koyari menjelaskan bahwa pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di D.I Manganti ini telah mulai dilakukan sejak tahun 2021 hingga 2024 dengan biaya mencapai sebesar Rp319,23 miliar.

Adapun lingkup pekerjaan yang direhabilitasi meliputi saluran primer sepanjang 77 km dan saluran sekunder sepanjang 150 km dengan luas layanan 21.035 Ha.

Rehabilitasi ini dilakukan untuk mengoptimalkan layanan irigasi seluas 26.153 Ha, sehingga diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) di wilayah layanan D.I Manganti dari yang mulanya 169% menjadi 220%.

Back to top button