Brantas Abipraya Hadirkan Sekolah Spesialis Bendungan Ciptakan Generasi Muda Konstruksi Bendungan Berkompeten
PT Brantas Abipraya (Persero) kembali memperkuat posisinya sebagai BUMN konstruksi terunggul dalam pembangunan bendungan dengan mendirikan Sekolah Spesialis Bendungan atau School of Dam and Water Resources di Bendungan Ciawi, Bogor yang saat ini telah diresmikan oleh Komisaris Utama Brantas Abipraya, Haryadi dan Direktur Utama Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi pada 17 Maret 2022 kemarin.
Peresmian ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran Lembaga Pengembangan Kompetensi (LPK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Brantas Abipraya.
Dengan pengalaman membangun negeri selama 41 tahun melalui sederet karya bendungannya yang unggul, Direktur Utama Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi menyebut pihaknya dipercaya dan mendapatkan izin dari I2LI (Indonesia Infrastructure Learning Institute) untuk membentuk sekolah spesialis bendungan .
“Kompetensi dan keahlian tenaga kerja atau human capital harus selalu ditingkatkan, dengan adanya sekolah dan lembaga ini, kami dituntut untuk menyesuaikan, menjawab tantangan perubahan teknologi dan ilmu yang berkembang,” kata Sugeng dilansir dari laman bisnis.com pada 18 Maret 2022.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Brantas Abipraya menggandeng para ahli bidang keairan dari beberapa universitas ternama. Sehingga, Diharapkan para peserta yang telah menyelesaikan program di sekolah bendungan ini dapat berperan dalam membangun infrastruktur air, khususnya bendungan.
“Ilmu konstruksi dalam pembangunan bendungan akan terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi, seperti BIM (Building Information Modelling), Lean Construction dan teknologi konstruksi lain serta produk unggul, harus diikuti dengan sumber daya manusia yang unggul juga,” ucap Sugeng dilansir dari laman bisnis.com pada 18 Maret 2022.
Sugeng menyebut kehadiran LPK-LSP Abipraya dan School of Dam and Water Resources bertujuan untuk menghadirkan wadah pelatihan kerja sehingga kedua fasilitas tersebut dinilai dapat membantu mengembangkan kompetensi serta meningkatkan produktivitas tenaga kerja di bidang konstruksi, khususnya di bidang bendungan.
Disamping itu, Haryadi menyebut pembangunan sekolah bendungan ini merupakan kerja sama antara Brantas Abipraya dengan berbagai pihak seperti Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Kementerian BUMN, serta adanya dukungan dari BUMN karya lainnya.
Dimana, kolaborasi BUMN Konstruksi ini merupakan tindak lanjut dari SE Menteri BUMN Nomor: SE-1/MBU/02/2021 tentang Transformasi Fungsi Learning Center/ Corporate University, Research Center, dan Innovation Center Badan Usaha Milik Negara.
Di sekolah ini para pakar bendungan juga dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait bendungan mengingat setiap bendungan tidak hanya memiliki fungsi namun juga memiliki karakteristik unik yang memerlukan sentuhan seni dan kreativitas. Sehingga, terpilihnya Proyek Bendungan Ciawi Brantas Abipraya sebagai lokasi untuk meresmikan LPK-LSP Abipraya dan School of Dam and Water Resources menjadi alasan yang tepat lantaran bendungan ini merupakan salah satu bendungan unik Brantas Abipraya sekaligus menjadi bendungan kering pertama di Indonesia.
Menurut Haryadi, Di sekolah ini para peserta tidak hanya belajar pengetahuan tentang bendungan, tetapi juga dapat mengembangkan kreativitas yang menjadi nilai penting bagi para peserta.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB), Airlangga Mardjono memberikan apresiasi atas pembangunan sekolah bendungan ini dengan harapan School of Dam dapat menjadi ajang pembelajaran dari para senior ahli bendungan ke tenaga muda sekaligus regenerasi dalam pembangunan bendungan.
Sebagai informasi, Brantas Abipraya bersama BUMN konstruksi lainnya membentuk I2LI dan I2RI (Indonesia Infrastructure Research and Innovation Institute) pada Juni 2021. Dua institusi ini berfungsi sebagai tempat pelatihan, pembelajaran, praktek untuk meningkatkan keahlian para pekerja BUMN di sektor infrastruktur.