WIKA Gedung Resmi Memulai Pembangunan Proyek Tower UNDIP Tembalang Senilai Rp213 Miliar

Setelah penandatanganan kontrak dilakukan pada bulan Januari lalu, Proyek pembangunan Tower Universitas Diponegoro (UNDIP) di Tembalang, Provinsi Jawa Tengah kini akhirnya telah resmi dimulai.
Hal ini ditandai dengan seremoni peletakkan batu pertama atau groundbreaking yang dilaksanakan secara langsung oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) dan Universitas Diponegoro (UNDIP) pada Jumat, 21 Maret 2025.

Dimana dalam acara seremonial tersebut, Rektor UNDIP Prof. Suharnomo bersama dengan Sekretaris Majelis Wali Amanat, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan, Direktur Utama WIKA Gedung, dan PPK melakukan prosesi penekanan tombol sirine sebagai tanda telah dimulainya pembangunan.
Rektor UNDIP Prof. Suharnomo yang turut hadir dalam acara ini menjelaskan bahwa proyek ini merupakan salah satu langkah strategis dalam pengembangan infrastruktur pendidikan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sehingga pelaksanaan groundbreaking proyek ini disebut menjadi tonggak awal dalam perjalanan panjang menuju terwujudnya fasilitas pendidikan yang modern, efisien, dan ramah lingkungan.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman resmi UNDIP, Pembangunan Tower UNDIP Tembalang bertujuan untuk meningkatkan fasilitas pendidikan dan mendukung perkembangan kampus UNDIP di Tembalang.
Prof. Suharnomo menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang terjalin antara pihaknya dengan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) dalam mensukseskan pembangunan tower ini.
Kolaborasi tersebut mencerminkan wujud nyata komitmen Universitas Diponegoro (UNDIP) dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan kepada mahasiswa sebagai upaya menghadirkan external motivation, agar mereka dapat belajar dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung.
Dengan konsep ramah lingkungan yang diterapkan, Prof. Suharnomo berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya dalam menerapkan prinsip green building dan efisiensi sumber daya.
Senada dengan Rektor Undip, Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita mengaku bangga dapat berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur pendidikan di Indonesia, khususnya di Universitas Diponegoro.
Dengan pengalaman dan keahlian WEGE dalam konstruksi berkelanjutan, Hadian menyebut pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan bangunan yang tidak hanya fungsional dan estetik, tetapi juga ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaannya.
Sebagai informasi, Proyek Tower UNDIP Tembalang akan dilaksanakan dengan sistem Design & Build yang memadukan perencanaan dan pembangunan dalam satu kesatuan.
Pembangunan Gedung tower UNDIP kampus Tembalang setinggi 21 lantai dengan luas total sekitar 20.068 m² ini akan dikerjakan selama 630 hari kalender atau 21 bulan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) sebagai kontraktor utama dan PT Cakra Manggilingan Jaya selaku konsultan manajemen dengan nilai kontrak sebesar Rp213 miliar.
Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan dalam proyek ini mencakup perencanaan & perancangan, perizinan, serta pekerjaan konstruksi yang meliputi Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Tanah dan Struktur, Pekerjaan Arsitektur dan Fasade, Pekerjaan MEP (Mekanik, Elektrikal, dan Plumbing), Pekerjaan Interior, Pekerjaan Special Lighting, Pekerjaan Luar/Halaman/Landscape, serta Pemenuhan Kriteria Bangunan Gedung Hijau (BGH) – Madya.
Dalam pembangunan proyek ini, WEGE akan mengintegrasikan material dan teknologi inovatif, seperti Keramik Hexara berbahan dasar enceng gondok, Batu bata dan paving block hasil olahan limbah PLTU, serta Ecobrick yang terbuat dari botol plastik diisi padat dengan sampah plastik non-biodegradable.
Kemudian desain facade juga dikembangkan dengan sistem modular berpola, penggunaan kaca lantai tipikal, window wall system, precast concrete, railing parapet, serta podium parkir dengan konsep vertical green dan perforated metal.
Dirancang dengan standar green building yang mengedepankan prinsip keberlanjutan, proyek ini akan menerapkan beberapa aspek keberlanjutan seperti pengelolaan tapak dengan 19% area dasar hijau, penggunaan pohon dan semak lokal yang mencakup 30% area hijau, efisiensi penggunaan energi dan air, peningkatan kualitas udara dalam ruang, penggunaan material ramah lingkungan, serta pengelolaan sampah dan air limbah yang berkelanjutan.
Dengan diterapkannya berbagai inovasi ini, Tower UNDIP Tembalang diharapkan dapat menjadi ikon baru bagi kampus Universitas Diponegoro serta menjadi contoh nyata dalam penerapan konsep bangunan hijau di lingkungan akademik.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan menjadi salah satu pencapaian terdepan dalam dunia konstruksi Indonesia.