Tuai Banyak Kritik, Kontraktor Janji Pengaspalan Ulang Sirkuit Mandalika Rampung Tepat Waktu

News

Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, menerima beberapa laporan keluhan dari para pembalap MotoGP usai menjalani sesi tes pramusim pada 11 – 13 Februari kemarin.

Salah satu keluhannya mengenai kondisi lintasan yang kotor, berdebu serta mengalami pengelupasan aspal di beberapa titik lintasan sehingga menimbulkan banyak kerikil yang beterbangan dan dinilai dapat membahayakan para pembalap yang sedang melaju di belakang pembalap lain terutama saat melaju kencang.

Laporan tersebut didukung dari pengakuan beberapa pembalap MotoGP yang sudah menjajal Sirkuit Mandalika.

Salah seorang pembalap Marco Bezzecchi (Tim VR68) mengaku ada keretakan di salah satu bagian kaca pelindung helmnya. Kemudian dirasakan juga dengan pembalap lain yakni Francesco Bagnaia (Tim Ducati) yang mengalami memar pada lengannya akibat hantaman kerikil.

Dok. The-Race.com

Menanggapi persoalan tersebut, PT PP (Persero) selaku kontraktor sirkuit mandalika berjanji akan melakukan perbaikan dengan proses pengaspalan ulang di beberapa titik lintasan yang dinilai bermasalah yakni sekitar 15% – 17,5% dari panjang lintasan secara keseluruhan.

“Jadi kurang lebih sekitar 15%-17,5% dari lintasan. Tidak semua. Karena semuanya sudah dicek dan itu sesuai semua, jadi yang kita lakukan (pengaspalan ulang) mulai tikungan 16,5 sampai dengan tikungan 5,5,” jelas Novel.

Proses pengaspalan ulang ini akan dikerjakan dengan cepat mengingat waktu yang tersisa hanya 4 minggu sebelum penyelenggaraan Ajang MotoGP Mandalika berlangsung. Meskipun dengan waktu yang terbatas, pengerjaan ini akan tetap dilakukan semaksimal mungkin sesuai dengan standar yang ditentukan otoritas penyelenggara MotoGP. Rencananya pengerjaan akan ditargetkan selesai pada 10 Maret 2022 atau seminggu sebelum Ajang MotoGP digelar pada 18 – 20 Maret 2022.

Novel mengaku pihaknya tak akan tanggung – tanggung dalam memperbaiki sirkuit, pihaknya akan melakukan pengelupasan pada lapisan aspal teratas kurang lebih 4 cm sebelum diaspal ulang dan dibersihkan.

Sebagai informasi, Aspal yang digunakan di Sirkuit Mandalika ini berjenis Stone Mastic Asphalt (SMA), merupakan bahan campuran aspal yang digunakan untuk melapisi permukaan atas aspal. Lapisan itu diklaim bisa memperkuat struktur lapisan permukaan lintasan supaya kuat, dengan prinsip kontak stone by stone untuk memperkuat struktur lapisan.

Sementara material lainnya yang digunakan untuk pengaspalan seperti bebatuan, menggunakan batu agregat yang ditambang secara lokal.

Jurnalis balap asal Inggris, Simon Patterson berdasarkan laporannya yang ditulis dalam artikel di the-race.com, Patterson menyebut persoalan ada dalam tahap konstruksi dimana material atau komposisi batu yang digunakan Sirkuit Mandalika tak sesuai dengan rekomendasi konsultan dengan kontraktor. Jenis batu agregat yang digunakan tersebut tidak mengikat dengan benar di aspal yang mengakibatkan motor dengan kecepatan 354 km/jam dapat membuat batu terhempas keluar dari aspal.

Kondisi ini membuat banyak orang berspekulasi. Bahkan, ada juga media luar yang menyebutkan bahwa batu aspal yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh FIM.

Namun Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad, membantah pemberitaan ini dengan mengatakan bahwa batu-batu yang digunakan meskipun berasal dari lokal tepatnya dari Palu, Sulawesi Tengah, penggunaan batu agregat ini sudah sesuai standar spesifikasi lantaran telah disetujui oleh FIM (Federation Internationale de Motocyclisme), Dorna Sport, ITDC (Indonesia Tourism Development Coporation), MGPA (Mandalika Grand Prix Association) dan pihak – pihak terkait lainnya melalui pengecekan dan pengujian sesuai standar yang ada.

Sementara pernyataan Direktur Utama MGPA Priandhi Satria menilai keretakan yang terjadi di beberapa bagian sirkuit karena masalah geografi, bukan karena kualitas kontruksi.

“Dorna sendiri dan race director tidak menginginkan perubahan apapun di lintasan dari sekarang hingga ajang MotoGP 2022, karena menurut mereka memang tidak perlu. Yang diperlukan adalah memakai lintasan ini secara reguler agar debu dari pori-pori lintasan keluar” ucap Priandhi.

Terkait proses pengaspalan ulang, Novel menyampaikan mesin AMP atau Asphalt Mixing Plant sudah siap di Lombok. Sementara beberapa material lain juga sedang proses pengiriman dari sejumlah wilayah. Proses pengiriman beberapa alat pun menggunakan pengawalan dan moda transportasi khusus untuk mempercepat distribusi ke Mandalika.

Novel menyebut pihaknya berkomitmen untuk membuat kualitas yang terbaik dengan waktu yang secepat mungkin. “Untuk meyakinkan bapak/ibu (rekan) media, semua alat sudah berangkat sejak tanggal 15 dan dikawal khusus dari kepolisian dan kapal untuk menyeberang pun kami sewa khusus, yang tidak ikut dengan kapal umum, supaya bisa segera sampai di Lombok. Dan material seperti batu pecah dari Palu, itu sudah kami siapkan tongkangnya, dan mungkin sore ini sudah bisa sandar di Palu untuk bisa kita muat sesuai kebutuhan yang ada,” katanya.

Novel yakin semua material yang telah disetujui oleh FIM sesuai dengan standar. Oleh karena itu, sebagai kontraktor yang cukup besar pihaknya tidak akan mengubah ataupun mengganti spesifikasi yang telah disetujui lantaran semua material sudah on spesification. Pasalnya, pihaknya ingin memberikan kualitas yang terbaik dan diharapkan dalam minggu ke depan perbaikan sudah bisa dikerjakan.

Back to top button