Sinarmas (SM+) Bangun Data Center AI, SMX01 Senilai Rp4,9 Triliun, Target Operasional Tahun 2026

HeadlineNews

Perusahaan infrastruktur dan layanan digital yang didukung Sinar Mas yakni SM+ resmi memulai proyek pembangunan SMX01, pusat data canggih AI-ready di Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025.

Hal ini ditandai dengan pelaksanaan groundbreaking ceremony yang dilaksanakan pada Kamis, 6 Maret 2025.

Proyek pembangunan pusat data ini merupakan bentuk kerja sama antara SM+ dengan mitra usaha patungannya, Korea Investment Real Asset Management (KIRA).

Fasilitas dengan nilai investasi lebih dari US$300 juta atau sekitar Rp4,9 triliun (kurs: Rp16.296) ini dikembangkan melalui kerja sama dengan LG Sinar Mas sebagai penasihat teknologi serta operator.

Fasilitas ini dijadwalkan mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2026 dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan infrastruktur digital di Asia Tenggara, yang dimana ekonomi digital di wilayah tersebut diproyeksikan akan mencapai US$1 triliun pada tahun 2030.

Pusat data ini akan dibangun di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Salah satu alasan dipilihnya daerah Kuningan sebagai tempat dibangunnya pusat data ini karena Kuningan berada di daerah CBD atau Central Business District.

Spesifikasi Data Center

Pusat data ini nantinya akan memiliki luas data hall white space hampir 15.500 meter persegi dengan kapasitas tampung 2.400 rak yang terbagi dalam sembilan data hall.

Dengan luas data hall white space hampir 15.500 meter persegi, SMX01 dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan, mulai dari bisnis enterprise hingga perusahaan hyperscale global.

Kemudian dengan kemampuan andalnya yang mampu menampung hingga 2.400 rak, SMX01 menawarkan skalabilitas tinggi yang dimana setiap data hall nantinya dapat menampung hingga 340 rak dan dapat disesuaikan untuk berbagai kebutuhan pusat data, termasuk layanan colocation, hyperscale yang memerlukan rak dengan kepadatan daya tinggi, serta pemanfaatan pusat data baru seperti aplikasi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning.

Untuk menjamin performa dan efisiensi, SMX01 akan dilengkapi dengan teknologi pendingin udara terbaru dan sistem liquid cooling, serta terhubung dengan beragam operator internet melalui jalur fiber multi-operator.        

Selain itu, Pusat data ini juga akan dilengkapi dengan fitur-fitur pendukung kebutuhan daya besar untuk komputasi berkinerja tinggi sehingga pusat data ini disebut siap mendorong Indonesia menjadi pusat transformasi dan inovasi teknologi di Asia Tenggara.

Tak hanya itu sebagai pusat data unggulan, pusat data ini juga mendukung keberlanjutan melalui desain yang hemat energi dan Power Usage Effectiveness (PUE) yang rendah, serta memastikan keamanan tingkat tinggi melalui beberapa lapisan perlindungan keamanan yang sesuai dengan standar global.

SMX01 akan dibangun dengan standar Tier IV dan diharapkan meraih sertifikasi green building.

Presiden Direktur SM+, Herson Suindah, menjelaskan bahwa SMX01 akan menjadi fondasi penting bagi akselerasi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai US$1 triliun pada tahun 2030.

Sekaligus mencerminkan komitmen SM+ untuk menyediakan infrastruktur digital yang aman dan memiliki skalabilitas, sehingga dapat menghubungkan pasar Indonesia yang sedang berkembang dengan ekosistem digital global.

Back to top button