Rekonstruksi Jembatan Cikreteg Pascabencana Longsor Ditargetkan Rampung Oktober 2023
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah membangun kembali (rekonstruksi) Jembatan Cikreteg di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang sempat rusak akibat terjangan bencana longsor sejak bulan November 2022 hingga Februari 2023 lalu.
Tingginya intensitas hujan serta meningkatnya debit sungai di lokasi jembatan Cikreteg di sepanjang periode tersebut menyebabkan terjadinya scouring pada hilir gorong- gorong serta mengganggu stabilitas lereng di samping badan jalan yang mengakibatkan terjadinya longsor pada Jalan Nasional di Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Bogor, tepatnya di KM 3+900.
Perbaikan Jembatan Cikreteg secara permanen ini dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, Ditjen Bina Marga.
Konstruksi jembatan dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) sebagai kontraktor pelaksana sejak diterbitkannya SPMK pada tanggal 8 Desember 2022 beserta perubahannya dan ditargetkan rampung pada Oktober 2023 dengan pendanaan APBN senilai Rp 56,9 miliar.
Adapun perbaikan yang dilakukan dalam rekonstruksi tersebut yaitu mengganti seluruh struktur bentang jembatan, yakni stage 1 sisi barat dan stage 2 sisi timur.
Hingga 1 Agustus 2023, Kementerian PUPR dalam laman resminya melaporkan Jembatan stage 1 telah mencapai progres konstruksi sebesar 99,2 % dan Jembatan stage 2 telah mencapai progres konstruksi sebesar 8,22 %. Dengan demikian, secara kumulatif penanganan Jembatan Cikreteg saat ini telah mencapai progres sebesar 46,96%.
Selama masa konstruksi jembatan tersebut, Kementerian PUPR rupanya juga telah memasang jembatan Bailey sebagai penanganan darurat pasca bencana longsor untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas.
Dengan adanya jembatan Bailey tersebut, Masyarakat dari Bogor menuju Sukabumi atau sebaliknya dapat melewati jalur alternatif yang telah disiapkan , yakni Tol Bocimi (Bogor – Ciawi – Sukabumi) serta jalur alternatif lainnya seperti Tapos – Pasar Cikreteg.
Perbaikan Jembatan Cikereteg secara permanen diharapkan dapat diselesaikan agar dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari serta memperlancar konektivitas antar wilayah Bogor-Sukabumi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan bahwa konektivitas antar wilayah tersebut diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia menjadi lebih efisien. Konektivitas yang semakin lancar ini juga diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
Seperti halnya pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass yang disebut akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas selain memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian.