PLTS Terapung Terbesar di ASEAN, PLTS Cirata Akan Diresmikan Oktober 2023
Proyek PLTS terapung alias “kebun matahari” di Waduk Cirata hampir rampung dan akan segera diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Oktober 2023 mendatang.
Indonesia tak lama lagi akan segera memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Provinsi Jawa Barat yang diklaim akan menjadi PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.
Proyek PLTS terapung alias “kebun matahari” di Waduk Cirata saat ini progresnya dikabarkan hampir rampung dan akan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada bulan Oktober 2023 mendatang.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil menjelaskan bahwa proyek PLTS tercanggih ini merupakan proyek kerjasama antara PLN dan perusahaan asal Abu Dhabi Uni Emirate Arab, Masdar dengan nilai investasi mencapai Rp 1,7 triliun.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui unggahan akun instagram pribadinya @ridwankamil pada 11 Agustus 2023.
Dalam unggahannnya tersebut, Ridwan Kamil menyebut PLTS berkapasitas 145 MW listrik ini dibangun di atas lahan seluas 250 hektare yang mengapung di Waduk Cirata.
Untuk penggarapannya, pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga matahari ini dikerjakan dengan melibatkan sebanyak 900-an warga lokal Purwakarta.
Sebagai informasi, Provinsi Jawa Barat saat ini sudah menggunakan panas bumi, air dan udara sebagai sumber daya utama untuk menanggulangi pemanasan global.
Diketahui saat ini sebesar 36% listrik di Provinsi Jawa Barat berasal dari bauran pembangkit energi terbarukan. Sedangkan di tingkat nasional baru mencapai 13%.
Ridwan Kamil memastikan listrik yang berasal dari tenaga air, matahari, angin, hingga panas bumi akan menjadi prioritas di Jawa Barat untuk melawan krisis pemanasan global yang juga sekaligus dapat memberikan contoh dalam membawa Indonesia menuju net zero carbon society di tahun 2060 mendatang.
PLTS terapung di Waduk Cirata dikembangkan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE) yang merupakan perusahaan patungan (joint venture/JV) antara PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen dan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar dengan kepemilikan saham sebesar 49 persen.
Adapun Masdar menjadi mitra PLN melalui sistem tender atau lelang. Harga listrik yang ditawarkan Masdar di proyek PLTS terapung Cirata dinilai cukup rendah, yakni sebesar US$ 5,8 sen per kWh.