Pembangunan Pipa Gas Dumai – Sei Mangkei Dimulai Oktober 2025, Anggaran Capai Rp2,1 Triliun
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan segera memulai pembangunan Proyek Pipa Transmisi Gas Bumi Dumai – Sei Mangkei (Dusem) pada bulan Oktober 2025.
Ditargetkan rampung dalam waktu 25 bulan atau hingga November 2027, Proyek strategis nasional dengan nilai investasi Rp2,1 triliun ini merupakan bagian dari upaya percepatan pemanfaatan gas bumi dalam negeri.
Plt. Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Agung Kuswardono mengungkapkan bahwa desain proyek Dusem sebenarnya telah disusun sejak lama.
Namun, realisasi baru dapat dilakukan setelah pemerintah menetapkan kepastian alokasi anggaran belum lama ini melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2025 – 2027.
Agung menegaskan pembangunan pipa Dusem ini selaras dengan visi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan infrastruktur energi. Dengan adanya jaringan ini, ketersediaan energi diharapkan dapat lebih merata dan terjangkau, khususnya bagi kawasan industri strategis di Pulau Sumatra.
Agung menyebut pembangunan pipa Dusem ini akan memberikan banyak manfaat diantaranya yaitu sebagai pemasok gas bumi untuk industri di wilayah yang dilalui jalur pipa yaitu Labuhan Batu, Asahan dan Medan.
Kemudian juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gas di Kawasan Hijau Lhokseumawe, Kawasan Industri Medan, Kawasan Industri sei Mangkei, dan Kuala Tanjung.
Selain itu, Pipa Gas Dusem juga diproyeksikan menjadi infrastruktur alternatif pemasok gas bagi PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) serta infrastruktur yang terintegrasi dengan jaringan transmisi yang telah ada di ruas Arun–Belawan – KIM – KEK Sei Mangkei.
Sebagai informasi, pembangunan pipa transmisi ruas Dusem merupakan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.
Pembangunan pipa ini diharapkan dapat memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi yang memadai dan dapat diakses masyarakat pada harga yang terjangkau secara berkelanjutan.
Untuk pembangunannya sendiri, Pipa transmisi ini akan dibangun dari Belawan sampai dengan Duri sejauh kurang lebih 541,8 KM, yang secara administrasi akan melintasi di 2 provinsi yaitu Sumatera Utara dan Riau.
Selain itu, pipa ini juga akan melintasi 11 Kabupaten/Kota di pulau Sumatera diantaranya di Provinsi Sumatera Utara melintasi Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, dan Kabupaten Batubara.
Lalu di Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Labuhan Batu, dan Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Sedangkan, di Provinsi Riau melintasi Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Bengkalis.
Tak hanya itu, Pipa transmisi Dusem ini juga akan melintasi dan dibangun sejajar dengan trase utilitas lain seperti Right of Way (ROW) jalan tol, jalan nasional, jalan provinsi, ROW PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), sungai dan rel kereta api.
Integrasi tersebut dinilai mampu meningkatkan efisiensi sekaligus memperkuat konektivitas energi di Sumatra.
Adapun anggaran untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp2,1 triliun berasal dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) secara tahun jamak (multiyears) 2025-2027.
Dengan pendanaan yang bersumber dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) secara multiyears, pemerintah optimistis proyek Dusem akan menjadi tulang punggung baru dalam mendukung ketahanan energi nasional sekaligus memperkuat daya saing industri di wilayah barat Indonesia.














