Konstruksi Rampung, Proyek Bendungan Ameroro Paket II Garapan Hutama Karya Masuki Tahap Impounding
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) melaporkan progres pembangunan proyek Bendungan Ameroro Paket II yang digarapnya telah selesai dan tengah memasuki tahap impounding atau proses pengisian awal.
Mengutip laman resmi Hutama Karya, Pekerjaan konstruksi paket II Bendungan Ameroro yang telah selesai tersebut meliputi persiapan, pembangunan akses jalan serta jembatan, bangunan pelimpah, pembuatan landscape, penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi, pemasangan hidromekanikal hingga clearing area genangan.
Dengan diselesaikannya paket II ini, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo menyebut progres pembangunan Bendungan Ameroro secara keseluruhan telah mencapai 98,45%.
Menurut Tjahjo, Proses impounding ini menjadi tahapan penting pada pengerjaan bendungan setelah pekerjaan konstruksi dinyatakan selesai.
Tjahjo menjelaskan bahwa proses tersebut secara garis besar dilakukan dengan menutup penuh pintu saluran pengelak dan pemantauan debit air yang masuk ke daerah genangan.
Adapun prosedur ini sudah memenuhi syarat serta persetujuan dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB) mengenai segi teknis pembangunan.
Dalam proses percepatan pembangunan paket II, Hutama Karya menerapkan beberapa teknik dan inovasi seperti Green Construction yang didukung dengan penerapan teknologi Building Information Modelling (BIM) sebagai salah satu alat untuk mengontrol proyek dari segi mutu, waktu dan biaya.
Diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan Bendungan Ameroro Paket II yang terletak di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara ini mengusungkan konsep green constructions (konstruksi hijau).
Konsep tersebut diterapkan pada sejumlah pekerjaan seperti pekerjaan persiapan, jalan akses dan jembatan, pekerjaan hydro mekanikal dan elektrikal, pekerjaan bangunan fasilitas dan penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
Guna mendukung konsep green construction, Hutama Karya menerapkan penggunaan metode hydroseeding karena dianggap mampu mengurangi penggunaan semen pada proteksi konvensional dan membuat tampilan tebing tampak lebih hijau serta menjaga kelestarian lingkungan.
Selain menerapkan sejumlah teknik dan inovasi, tim di lapangan juga akan terus membangun komunikasi yang baik dengan para pemangku kepentingan hingga akhirnya proyek dapat diselesaikan pada Oktober 2023 dan lebih cepat dari rencana kontrak awal yang dijadwalkan pada 30 November 2023.
Bendungan Ameroro dengan total luas lahan 578,78 hektare (ha) ini dibangun dengan kapasitas tampung sebesar 98 juta m3 dan area genangan seluas 380 hektare.
Kehadiran Bendungan Ameroro diharapkan akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar diantaranya menambah layanan daerah irigasi seluas 3.363 Ha dari yang sebelumnya hanya sebesar 1.903 Ha, memenuhi kebutuhan air baku sebesar 511 liter/detik, sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) sebesar 1.3 megawatt, mereduksi banjir di Kabupaten Konawe sebesar 443 m3/detik dan menjadi objek wisata bagi masyarakat sekitar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, Iping Mariandana Alwi, ST, M.Eng turut memberikan apresiasi kepada Hutama Karya (KSO HK-Adhi) atas kinerja yang baik pada pekerjaan paket II dalam pembangunan Bendungan Ameroro.
Menurutnya, Proses pengerjaan paket II sejauh ini dilakukan secara efektif dan tim sangat kooperatif dalam menyelesaikan setiap tahapannya sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Sebagai informasi, Bendungan Ameroro merupakan salah satu dari 16 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan selesai oleh Kementerian PUPR pada akhir tahun ini atau 2023.
Bendungan ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020.
Pembangunan Bendungan Ameroro terbagi dalam dua paket pekerjaan yakni paket pertama dikerjakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya – PT. Sumber Cahaya Agung – PT. Basuki Rahmanta Putra (KSO). Sedangkan paket kedua dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya – PT Adhi Karya (KSO).
Proyek pekerjaan paket II digarap oleh PT Hutama Karya dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (Adhi Karya) melalui kerja sama operasi (KSO) dengan porsi pengerjaan sebesar 65% untuk Hutama Karya dan 35% untuk Adhi Karya.
Bendungan yang mulai dikerjakan konstruksinya pada tahun 2020 ini dibangun dengan menggunakan biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp1,6 triliun.