Kementerian PU Tuntaskan Dua Embung Baru di Dataran Tinggi Dieng, Perkuat Ketahanan Pangan dan Irigasi Pertanian

HeadlineNews

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menuntaskan pembangunan dua embung di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Kehadiran Embung Dieng 1 dan Embung Dieng 2 diharapkan menjadi solusi strategis dalam menjaga ketersediaan air irigasi bagi lahan pertanian, khususnya petani sayuran dataran tinggi yang telah lama menjadi komoditas unggulan daerah tersebut.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pengelolaan air seperti bendungan, bendung, embung, dan waduk merupakan bagian penting dari strategi ketahanan pangan nasional.

Oleh karena itu, Ia menyampaikan bahwa kementerian PU berkomitmen menghadirkan infrastruktur air di berbagai wilayah untuk mendukung produktivitas lahan pertanian dan memastikan pasokan pangan tetap terjaga meski menghadapi tantangan musim kemarau maupun perubahan iklim.

Embung Dieng 1 dibangun di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar. Dengan volume tampung mencapai 3.284,7 meter kubik dan luas genangan 2.339,18 meter persegi, embung ini mampu mengairi sekitar 58,1 hektare lahan pertanian di wilayah Sikunang 1, Sikunang 2, serta kawasan telaga sekitar.

Selain difungsikan sebagai sumber irigasi, embung ini juga berfungsi sebagai kolam retensi untuk mengendalikan potensi banjir sekaligus menjaga ekosistem hulu Sungai Serayu.

Sementara itu, Embung Dieng 2 memiliki kapasitas tampung 4.064 meter kubik dengan luas genangan 2.291,60 meter persegi. Infrastruktur ini mendukung irigasi pertanian seluas 5,35 hektare. Tidak hanya berfungsi sebagai penyedia air, Embung Dieng 2 juga dikembangkan sebagai destinasi wisata baru yang memperkuat daya tarik pariwisata kawasan Dataran Tinggi Dieng.

Pembangunan kedua embung tersebut dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak sejak penandatanganan kontrak pada Mei 2024 dan kini telah rampung 100 persen.

Keberadaan embung – embung ini dinilai sangat penting dalam menjaga ketersediaan air, khususnya pada musim kemarau, sehingga pertanian masyarakat dapat berlangsung secara berkelanjutan.

Dataran Tinggi Dieng selama ini dikenal sebagai lumbung sayuran dataran tinggi. Kentang, wortel, kubis, hingga bawang putih menjadi hasil utama yang menopang perekonomian masyarakat. Kentang Dieng bahkan telah lama dikenal memiliki kualitas unggul sebagai identitas pertanian lokal. Selain itu, tanaman khas seperti carica, purwaceng, tembakau, dan kopi arabika juga tumbuh subur di kawasan pegunungan ini.

Dengan dukungan pasokan air dari Embung Dieng, para petani kini dapat mengandalkan irigasi yang lebih stabil sepanjang tahun. Ketersediaan air yang terjamin tidak hanya membantu menjaga kesinambungan produksi, tetapi juga berpotensi meningkatkan hasil panen. Dampak positifnya diharapkan langsung dirasakan oleh kesejahteraan petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah maupun nasional.

Back to top button