Indonesia Akan Punya Pabrik Metanol Senilai Rp19 Triliun di Bojonegoro
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan membangun pabrik metanol di Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pembangunan pabrik tersebut akan menelan nilai investasi mencapai 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19 triliun (asumsi kurs Rp 15.900 per dollar AS).
Bahlil menjelaskan bahwa pembangunan pabrik metanol ini diperlukan untuk mendukung upaya pemerintah mempercepat pelaksanaan program mandatori biodiesel di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, metanol merupakan salah satu alkohol yang berperan penting dalam proses pembuatan biodiesel khususnya dalam menghasilkan Fatty Acids Methyl Esters (FAME) yang menjadi bahan utama biodiesel.
Pembangunan pabrik ini sejalan dengan komitmen pemerintah yang mencanangkan target ambisius untuk memperluas penggunaan biodiesel melalui program B40 pada tahun 2025, dan program B50 pada tahun 2026.
Oleh karena itu, pabrik ini dibangun lantaran kecukupan bahan baku pendukung seperti metanol dalam pembuatan biodiesel diperlukan untuk mencapai target tersebut.
Menurut Bahlil, implementasi biodiesel jenis B50 di tahun 2026 akan membawa Indonesia menuju kemandirian energi. Dengan langkah ini, pemerintah yakin bahwa Indonesia dapat mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan kemandirian energi.
Adapun terkait dengan rencana pembangunan pabrik metanol ini rupanya sudah dibahas cukup lama, namun belum terealisasi karena belum adanya koordinasi yang baik antara Kementerian ESDM dan Kementerian Investasi.
Meski sempat terkendala koordinasi, proyek ini akhirnya semakin serius untuk digarap dan diharapkan dapat mendukung ketahanan energi nasional.
Sebagai informasi, Pembangunan pabrik metanol di Bojonegoro ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya upaya pemerintah untuk mewujudkan transisi energi hijau dan memanfaatkan potensi energi terbarukan secara optimal.
Upaya ini juga sejalan dengan visi besar pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 sekaligus memperkuat ekonomi nasional melalui efisiensi dan inovasi energi.