HKI Genjot Pembangunan Tol Palembang–Betung Struktur, Progres Capai 52 Persen per Akhir Juni 2025

Di tengah upaya pemerintah mendorong konektivitas antarwilayah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) terus melanjutkan pembangunan infrastruktur strategis.
Salah satu proyek yang kini tengah dikebut adalah Jalan Tol Palembang–Betung Struktur sepanjang 10,24 kilometer.
PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) melaporkan proyek pembangunan Jalan Tol Palembang-Betung Struktur sepanjang 10,24 kilometer, termasuk pembangunan satu rest area tipe A telah mencapai progres konstruksi 52 persen hingga akhir Juni 2025.
Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya, menjelaskan bahwa lingkup pekerjaan Hutama Karya Infrastruktur dalam proyek ini mencakup pembangunan ramp 4, 6, dan 8, serta pembangunan rest area di titik STA 71+000.
Aditya mengungkapkan bahwa proyek ini dirancang untuk mengintegrasikan Tol Kayuagung–Palembang–Betung dengan ruas Tol Palembang–Indralaya–Prabumulih, yang akan membentuk jaringan jalan tol yang lebih efisien di kawasan Sumatra Selatan.
Menurut Aditya, konektivitas antar ruas tol tersebut mampu mempercepat distribusi logistik dan memperpendek waktu tempuh perjalanan harian masyarakat.
Jika dibandingkan dengan sebelum jalan tol ini dibangun, perjalanan dari Palembang ke Betung bisa memakan waktu empat hingga lima jam akibat kondisi jalan eksisting yang padat dan sering mengalami kemacetan.
Namun dengan kehadiran jalan tol ini, waktu tempuh perjalanan diperkirakan dapat ditekan menjadi hanya 1,5 hingga 2 jam saja.
Oleh karena itu, HKI menargetkan pembangunan Tol Palembang-Betung Struktur dapat diselesaikan pada bulan depan atau Agustus 2025.
Setelah rampung, HKI berharap proyek ini dapat memberikan manfaat nyata yang tidak hanya dari sisi mobilitas tetapi juga sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, terutama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Dalam proses pelaksanaannya, HKI tak hanya fokus pada konstruksi tetapi juga berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan melibatkan sekitar 40 persen tenaga kerja dari masyarakat setempat.
Selain itu, HKI juga membuka ruang bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) untuk terlibat dalam pengadaan angkutan dan logistik operasional proyek.
Adapun salah satu fasilitas penting yang turut dibangun dalam proyek ini yaitu rest area tipe A.
Rest area ini menjadi salah satu fasilitas penting karena tidak hanya dirancang sebagai tempat istirahat semata dengan kelengkapan fasilitas seperti masjid, toilet umum, restoran, dan bengkel.
Tetapi juga menjadi titik perputaran ekonomi baru dengan hadirnya 10 unit ruang usaha yang diharapkan dapat mendukung pelaku UMK lokal.
Kemudian guna menunjang kenyamanan pengguna jalan tol, Rest area tersebut dirancang dengan kapasitas parkir yang luas yang mampu menampung hingga 157 kendaraan kecil dan 40 kendaraan besar.
Di tengah proses pembangunannya, proyek ini tidak lepas dari tantangan teknis. Lokasi pembangunan yang berada di atas tanah gambut dan tanah lunak menimbulkan persoalan geoteknik yang cukup kompleks.
Untuk menjamin stabilitas dan keamanan konstruksi, HKI menerapkan metode perbaikan daya dukung tanah sebagai langkah mitigasi terhadap risiko teknis yang mungkin terjadi.
Kemudian juga menerapkan teknologi Building Information Modeling (BIM) yang telah dimanfaatkan sejak tahap perencanaan, pembuatan shop drawing, perhitungan volume awal pekerjaan, hingga pengelolaan data proyek berbasis cloud yang memungkinkan kolaborasi terpadu antar pemangku kepentingan secara real-time.
Sebagai informasi, Proyek Jalan Tol Palembang–Betung Struktur hanyalah satu dari sekian banyak proyek strategis yang sedang dikerjakan oleh HKI.
Selain proyek ini, HKI juga terlibat mengerjakan sejumlah segmen penting di jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), di antaranya yaitu Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, Tol Palembang–Betung Mainroad, serta beberapa seksi proyek Betung–Jambi.
Adapun di luar JTTS, HKI juga terlibat dalam pembangunan Tol Probolinggo–Banyuwangi Paket II dan Tol Jakarta–Cikampek Selatan Paket 2A.
Dengan portofolio proyek yang terus berkembang ini, HKI semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pelaksana utama pembangunan infrastruktur strategis nasional, terutama dalam mempercepat konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia.