BUMN Konstruksi WIKA – Waskita & Brantas Bangun Bendungan Jragung, Progres Konstruksi Sudah Tembus 80%

HeadlineNews

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA turut mengambil peran dalam pembangunan Bendungan Multifungsi Jragung yang berada di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Dalam proyek ini, WIKA menjadi salah satu BUMN konstruksi yang dipercaya untuk turut terlibat menggarap porsi pekerjaan paket II bersama dengan PT BRP melalui Kerja Sama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp 758 miliar.

Hal ini sebagaimana informasi yang diberitakan sebelumnya, dijelaskan bahwa pembangunan bendungan Jragung dikerjakan melalui tiga paket pekerjaan.

Tiga paket pekerjaan ini meliputi :

  • Paket 1 yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp 806,3 miliar.
  • Paket 2 yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya – PT BRP (KSO) dengan nilai kontrak Rp 758 miliar
  • Paket 3 yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya – PT Pelita Nusa Perkasa (KSO) dengan nilai kontrak Rp 735,9 miliar.

Dengan dukungan sejumlah kontraktor melalui tiga paket pekerjaan ini, Pembangunan Bendungan tersebut hingga saat ini telah mencatatkan kemajuan progres.

Dalam berita terbaru, dilaporkan bahwa progres pembangunan Bendungan Jragung telah menyentuh angka sebesar 80,2% per 1 Januari 2025 dan ditargetkan rampung pada bulan Oktober atau November 2025 mendatang.

Adapun progres ini disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek bendungan tersebut pada Rabu, 1 Januari 2025.

Dalam kunjungannya, Dody meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sebagai penanggung jawab pembangunan Bendungan Jragung untuk mempercepat fungsional jaringan irigasi yang bersumber dari Bendungan Jragung.

Agar bendungan ini dapat menjadi sumber irigasi yang mampu menyuplai air untuk 3 kali musim tanam dan menambah luas tanam hingga 400 hektare.

Untuk itu, Kementerian PU akan mempersiapkan daerah irigasi baru yang bersumber dari Bendungan Jragung pada tahun ini.

Sehingga pada awal tahun 2026 setelah proses impounding (penggenangan air) selesai, Kementerian Pertanian sudah dapat melakukan cetak sawah.

Sebagai informasi, Bendungan Jragung dengan kapasitas tampung 90 juta m3 dan luas genangan 451 hektare ini dibangun dengan biaya sebesar Rp 3 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dengan kapasitas tampung yang dimilikinya, Bendungan ini memiliki fungsi utama yakni menyuplai air bagi daerah irigasi Jragung seluas 4.528 hektare di Kabupaten Demak dan Grobogan.

Selain untuk irigasi, Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk menyediakan sumber air baku sebesar 1.000 liter yang terbagi untuk wilayah Kota Semarang sebesar 500 liter/detik, Kabupaten Grobogan 250 liter/detik, dan Kabupaten Demak 250 liter/detik.

Kemudian juga diproyeksikan dapat menjadi infrastruktur pengendali banjir sebesar 880 hektare, serta berpotensi menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebesar 90 MW dan PLTMH sebesar 1,4 MW.

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, Bendungan Jragung diharapkan dapat menjadi infrastruktur strategis yang mendukung ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya air di Jawa Tengah.

Turut hadir mendampingi Menteri PU Dody Hanggodo dalam peninjauan tersebut yakni Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Adenan Rasyid, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Muhammad Adek RizaldI, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Fikri Abdurrachman, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo.

Back to top button